Senin, Desember 05, 2011
SD: Semangat Menginspirasi Kaum Muda
Sabtu pagi kemarin di meja saya ada buku dari Pak Satria Dharma. Sebelumnya, Jumat malam Beliau mengadakan acara miladnya, dan kebetulan saat itu saya sedang bekerja sehingga tidak dapat menghadiri acara.
Isi buku sebagian besar diambil dari tulisan-tulisan yang ada di satriadharma.com berikut sebagian komentar yang ada. Untuk itulah, buku ini lebih ditujukan untuk kolega atau kenalan yang tidak sempat membaca artikel di situs tersebut secara online.
Saya sendiri sebagian besar sudah membacanya, sedangkan buku ini akan menambah koleksi saya di perpustakaan pribadi, siapa tahu akan menginspirasi anak-anak, keluarga, dan siapa saja yang berkunjung ke perpustakaan kecil saya.
Tentang konteks buku, secara pribadi saya menilai buku yang sarat dengan esai atau opini tentang pendidikan, Islam, dan pengalaman pribadi ini mampu memotivasi saya untuk menulis dan membaca. Jujur, blog saya ini awalnya termotivasi atas blog dan tulisan-tulisan beliau.
Hal yang tak bisa saya imbangi darinya adalah soal kecepatan menyusun kalimat dan mengetik. Salah satu fakta yang bisa dilihat adalah tulisannya yang diketik ketika melakukan perjalanan di dalam pesawat terbang. Meski saya melihat kemampuan mengetiknya yang luar biasa itu 11 tahun yang lalu -- ketika itu mementori saya --, tapi bunyi ketukan keyboard itu terasa masih terngiang di telinga saya sampai sekarang, seperti bunyi rentetan senjata.
Di buku ini ada hal-hal yang dapat memotivasi saya, seperti pelajaran hidup dari orangtuanya untuk tidak pernah mengeluh dalam mengarungi kehidupan di dunia, tentang sebuah epifani. Semangatnya untuk bekerja dan memotivasi siapa saja, terutama kaum muda untuk berbuat yang terbaik bagi bangsa, dan masih banyak lagi.
Hm... Jadi pengen buat buku dari blog ini. Happy birthday Pak! :-)
Kamis, Desember 01, 2011
Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas menulis
Selama bulan November kemarin perhatian menulis saya beralih menuju ke blog yang akunnya sudah saya miliki sejak 5 tahun yang lalu di Wordpress.com ini. Saya membuat tulisan soal apa saja yang bisa saya tulis, entah itu kejadian yang ada disekitar saya, soal pekerjaan, atau soal apa yang perlu saya catat dari apa yang saya dengar, lihat, baca, rasa, atau saya alami. Semua tulisan bukan untuk siapa-siapa kecuali untuk catatan saya sendiri, adapun orang lain suka atau tidak itu bukan masalah, inilah yang saya suka dengan blog, bebas tapi ada tapinya. :-)
Menulis dimulai dari komitmen, lalu ada kemampuan (baca: sehat) dan kesempatan yang mendukung. Alhamdulillah syukur atas nikmat sehat dan kesempatan itu.
Hasilnya, terhitung dalam sebulanan itu saya berhasil membuat posting sekitar 31 catatan artikel, meski cukup banyak kutipan. Ini berarti hampir tiap hari saya posting artikel. Ada beberapa kunjungan dari blogger lain, bahkan beberapa di antaranya ada yang berlangganan, wah! Padahal blog tersebut sengaja saya biarkan untuk percobaan, tidak di-broadcast ke milis atau sindikasi blog lainnya, cukup di twit dari twitter pribadi saja. Mungkin dirasa manfaat beberapa pembaca yang tertarik pun me-retweet, duh terima kasih ya. Swear deh ini bikin saya lebay banget.
Terlepas dari lebay-lebayan itu, saya sepakat dengan Ian Sommerville soal faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas software engineering dalam bukunya Software Engineering. Pasalnya, saya rasa ada benarnya terdapat persamaan antara programmer dengan penulis seperti yang pernah saya catat itu. Faktor-faktor itu adalah:
Itu catatan saya di awal Desember ini.
Menulis dimulai dari komitmen, lalu ada kemampuan (baca: sehat) dan kesempatan yang mendukung. Alhamdulillah syukur atas nikmat sehat dan kesempatan itu.
Hasilnya, terhitung dalam sebulanan itu saya berhasil membuat posting sekitar 31 catatan artikel, meski cukup banyak kutipan. Ini berarti hampir tiap hari saya posting artikel. Ada beberapa kunjungan dari blogger lain, bahkan beberapa di antaranya ada yang berlangganan, wah! Padahal blog tersebut sengaja saya biarkan untuk percobaan, tidak di-broadcast ke milis atau sindikasi blog lainnya, cukup di twit dari twitter pribadi saja. Mungkin dirasa manfaat beberapa pembaca yang tertarik pun me-retweet, duh terima kasih ya. Swear deh ini bikin saya lebay banget.
Terlepas dari lebay-lebayan itu, saya sepakat dengan Ian Sommerville soal faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas software engineering dalam bukunya Software Engineering. Pasalnya, saya rasa ada benarnya terdapat persamaan antara programmer dengan penulis seperti yang pernah saya catat itu. Faktor-faktor itu adalah:
- Pengalaman domain tulis-menulis. Penulis yang telah memahami domain tulis-menulis, mengerti tata bahasa, ejaan, tanda baca, akurasi data, mungkin merupakan yang paling produktif.
- Kualitas proses, proses penulisan yang dipakai memiliki efek yang signifikan pada produktivitas. Ada cara atau metode untuk memproduksi software seperti SDLC yang ditunjang tools yang tepat. Dengan begitu software yang dihasilkan cepat dan tepat sesuai dengan rencana. Begitu juga menulis. Misal ada tools improvement seperti editing, pemandu, pengutip, yang bisa memperbaiki kesalahan, membimbing menulis, dan mengutip rujukan secara cepat dan tepat.
- Ukuran tulisan, tulisan yang singkat, pendek, padat, rutin, lama-lama menjadi bukit, mirip prinsip modularitas pengembangan sistem yang makin membesar.
- Dukungan teknologi, ada Internet dan tools untuk menulis cepat, mudah, nyaman, posting, dan voila! Online... online!
- dan lingkungan menulis, suasana nyaman dan mendukung ini harus ada, jika berisik, gaduh, ramai, mencekam... agak sulit menulis deh.
Itu catatan saya di awal Desember ini.
Langganan:
Postingan (Atom)