Sabtu, Desember 30, 2006

Coba Posting Blog pake MS Office 2007

Saya penasaran lagi dengan MS Office 2007 ini dengan adanya fitur Blog Post, secara saya posting tulisan di blog dengan software pengolah kata ini agak mudah, karena menulis juga lebih enak.

Tapi sayang sepertinya software ini masih versi beta, dan tentu sepertinya ada batasan penggunaannya. Saya nggak tahu, apakah software ini nantinya akan tetap bisa saya gunakan terus-menerus , walaupun sebenarnya saya sudah berhasil registrasi dan aktivasi ke Microsoft. Apakah itu jaminan?

Secara saya iseng, saya coba mengakali setting waktu komputer maju selama 1 tahun, ternyata memang benar, software ini memberikan peringatan bahwa software telah ditutup, dan menghendaki agar pengguna menghapus atau meng-uninstall MS Office 2007. Dokumen masih bisa terbaca, namun kondisi read-only. Walah!

Akhirnya tanggal saya kembalikan setting waktu ke semula, eh ... ternyata masih bisa digunakan lagi! Jika dilihat, masa berlaku software beta ini hingga awal Februari 2007. Wew ... tinggal sebulan.

Selasa, Desember 26, 2006

Bringing Linux to Campus with Kuliax


Setelah minggu lalu berhasil mendownload file iso Kuliax-6 di mirror TE UGM, saya baru mencobanya kemarin dan belum sempat mereview lebih dalam. Oh ya, distro ini hasil oprekan anak-anak bangsa yang tergabung dalam Masyarakat Digital Gotong Royong (MDGR), kalau nggak salah hasil gebetan masyarakat UI, tapi terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung untuk mengembangkannya bersama di milis komunitas yang disediakan, kuliax@googlegroups.com. Jangan khawatir masalah bahasa, karena warga milis ini kebanyakan orang Indonesia.

Kesan saya pertama kali menggunakan Kuliax-6 ini adalah cukup ringan, padahal cukup banyak paket software development yang disertakan seperti Sun Java 5, Python, SWI Prolog hingga pemrograman Pascal dengan FreePascal. Pemrograman Pascal hingga sekarang masih digunakan untuk pengajaran seperti Struktur Data atau Algoritma dan Pemrograman, dan masih banyak lagi. Saya kira sangat cocok digunakan untuk Lab. Praktikum Komputer dasar pemrograman, yang setahu saya hampir kebanyakan laboratorium komputer menggunakan software proprietary yang sangat mahal. Saya nggak tahu legalitasnya, daripada ribut dikirain 'kesiangan' mending positive thinking saja ah ... hehehehe.

Yang menarik, pada Documentation disertakan Pengantar Sistem Operasi Komputer yang ditulis dan diperbaharui secara berlanjut oleh MDGR.

Oh ya, saya sendiri mencobanya dengan virtualisasi, keuntungannya saya rasa cukup banyak, seperti bisa mencoba berbagai sistem operasi (bukan poligami lho, tapi ... incip-incip hehehehe ...), kemudian menjalankan berbagai sistem operasi pada satu komputer, hingga membuat jaringan komputer virtual. Untuk pengguna Windows bisa menggunakan MS Virtual PC yang bisa di download gratis di situsnya MS. Syarat untuk menjalankannya cukup mudah, komputer minimal cukup 'kaya' dan 'kuat' dulu, seperti memori sebaiknya lebih dari 512Mb dan prosesor minimal 1 Ghz.

Nah, setelah di-incip, gimana rasanya?

Selasa, Desember 19, 2006

INHERENT

Apa itu inherent? Dalam bahasa Indonesia kurang lebih artinya adalah yang melekat, memiliki kata sifat. Jadi? Bukan, bukan itu maksudnya. INHERENT (huruf besar semua) adalah singkatan dari Indonesia Higher Education Network, merupakan program pengembangan sistem dan jaringan informasi pendidikan tinggi yang direncanakan secara bertahap akan menghubungkan seluruh perguruan tinggi se Indonesia yang dicanangkan oleh Dikti dan didukung oleh Telkom sebagai penyedia infrastruktur. Awalnya, program ini didahului oleh perguruan tinggi negeri, namun dalam perkembangannya, pts juga ditantang untuk mengembangkan program yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat perguruan tinggi yang terhubung ke jaringan INHERENT ini. Nilainya berapa sich? Nggak usah ditanya, yang jelas jika goal maka nilainya setara dengan 4-9 buah toyota avanza terbaru, lumayan ...

Nah, hari senin 18/12/2006, saya mendapatkan undangan dari Telkom tentang INHERENT ini, dan saya pikir teman-teman saya yang menjabat sebagai kepala penelitian sekaligus membawahi bidang yang paling sentral, juga seorang teman yang lebih banyak tahu seluk beluk infrastruktur dan networking, serta seorang teman lagi yang menjadi pengembang layanan baru digital library, mereka semua ikutan mendapat undangan untuk mendapatkan paparan tentang tantangan program ini. Tapi, dugaan saya keliru, kok hanya saya saja yang diundang, saya sampai kikuk menanyakan undangan ini pada teman-teman saya itu, sepertinya saya orang yang paling keren, wakakakak ...

Bimbang, antara datang dan tidak datang, akhirnya saya putuskan datang saja, barangkali ada manfaatnya bagi saya. Lagian, saya pingin lihat gayanya seleb telematika kita, Roy Suryo, pasalnya selama ini saya haya nonton di tv saja, itupun sang seleb hanya jadi moderator atau narsum digital video imaging. Kalau jadi pembicara, gimana ya, ok dech, saya harus buktikan sendiri. Setelah tiba di lokasi, selain saya menjumpai teman-teman dari pt lain yang saya kenal, juga ternyata ada 4 perwakilan selain saya yang tidak terduga sebelumnya, salah satunya adalah Abadi (Hi Abadi, gimana labnya?) Maklum, saya selalu ngomel sama Abadi karena sudah satu bulan saya nggak bisa pakai labnya.

Memasuki acara, dari 5 sesi masing-masing pembicara, acara inti dilalui bersama Pak Emir Hadi
dari Dikti dan Bu Ika (Septika NW) Kadiv Multimedia PT Telkom yang sempat memberi hadiah pada saya sebuah buku karangan Pak Onno Purbo atas sebuah pertanyaan iseng yang saya ajukan ... oh ya, ternyata buku ini amat sangat saya butuhkan lho. Selain itu, acara juga diisi sharing pengalaman rekan dari Untan dan Unmul, dan khusus untuk Untan, saya ucapkan salut dan apresiasi positif atas ide-idenya, e-learning berbasis point.

Dari sini saya jadi ingat, maklum sudah hampir lupa ... tentang bantuan peralatan TIK yang digelontorkan sebulan yang lalu, apa kabar bantuan ... sepertinya kok adem ayem aje hehehehe ...

Jumat, Desember 15, 2006

MS Office 2007 Beta


Rasa penasaran memang membuat kepala kadang pusing tujuh keliling apabila rasa penasaran itu tak mudah untuk dituruti, atau minimal dicarikan solusi penggantinya. Nah, inilah yang diberikan oleh Microsoft melalui strategi marketingnya , memberikan rasa penasaran pada dunia untuk menjajal software terbarunya secara gratis. Padahal kita semua tahu, tak ada istilah gratis untuk mendapatkan berbagai macam software dari perusahaan yang berbasis di Redmond, Amerika Serikat ini.

Kemarin, saya mendapatkan DVD Microsoft Office 2007 dari sebuah majalah komputer karena rasa penasaran saya melihat di bagian sampul majalah tertulis bonus gratis software ini, dan ingin segera mencobanya. Prosedur instalasi dan tahap-tahapnya tidak saya utarakan disini karena seperti biasanya cukup mudah, next-next-next, ok, dan saya memilih update dari software lama yang sudah terinstalasi sebelumnya. Setelah melalui tahap instalasi selesai dengan baik, pada awal penggunaan salah satu softwarenya, misalnya Word, user akan dihadapkan pada kotak dialog aktivasi dan harus terhubung ke Internet.

Setelah sempat dicoba sedikit, lho kok sedikit? Ya ... maklumlah, baju baru harus dicoba di depan cermin sebentar, dan wew ... menu dan toolbar banyak yang berubah posisi. Saya menggunakan layar dengan resolusi 1280x800 yang melebar ke kiri-kanan, sehingga menu dan toolbar sedikit tertata lebih leluasa dibanding jika layar berukuran 1280x728. Yang lebih membuat berbeda adalah kecepatan loading-nya, entahlah, apa karena memori saya yang 512Mb dan prosesor 1,7GHz, yang jelas saya menemui perbedaan yang cukup signifikan ketika membuka report maupun form aplikasi program Access yang saya buat sebelumnya, padahal cukup berat jika menggunakan Access versi sebelumnya, mengingat report dan form tersebut mengandung data yang cukup banyak serta query dari berbagai tabel yang saling berhubungan, sedikit kompleks.

Yang menarik lagi, berkas Word berekstensi .docx, semisal berkas yang dipadatkan yang menyimpan berkas xml, image dan berbagai informasi sesuai isi dokumen. Berkas .docx sulit dibuka di OpenOffice.org, ketika saya coba di Linux, malah berkas ini berupa berkas yang dipadatkan tadi.

Hmmm ... lumayan, kesan selanjutnya, coba sajalah sendiri daripada penasaran ... kekekekek ...

Mas Google, Terima Kasih ya ...



Iseng-iseng saya mencari software cracker gratisan di Internet, dan salah satu pembantu setia saya adalah Mas Google. Tentu saja, mencari software cracker adalah langkah ilegal di dunia per-softawre-an, dan jika mencari software beginian merupakan makanan empuk yang sarat dengan spyware, malware, virus, dan para dedengkotnya. Oklah, saya langsung gunakan kata kunci dan mendapatkan alamat yang saya kira pas, tapi begitu di kilik, muncul pesan dari Mas Google, xixixi ... lucu. Beruntungnya, saya searching under Ubuntu Linux di komputer jinjing saya, lumayanlah ... gratisan nggak mesti norak hehehe ...