Rabu, Juni 11, 2008

Gudeg Kayu



Rasanya, tak banyak mahasiswa yang tahu dimana makan gudeg yang enak. Pernah tanya teman yang sudah tahunan tinggal di Jogja, dimana makan gudeg yang enak? Jawabnya di daerah Malioboro. Hmm... setelah dicoba, walah... kerongkongan ini susah menelan, glek. Pernah juga mencoba di utara kantor pusat UGM, 10 meter dari lampu merah perempatan kaliurang - selokan mataram, seperti posting saya terdahulu di sini.


Tapi, dari semua itu rasanya masih beda banget dengan Gudeg Kayu di Jalan Solo, persis depan hotel Saphir - Saphir Square. Gudeg Kayu? Sepintas saya kira itu hanya namanya saja, malah ada yang mengira lauknya campur kayu hehehe... Saya sendiri bingung kenapa disebut gudeg kayu, tapi setelah datang ke sana, lalu memesan dan duduk, baru tahu, ternyata warung gudeg ini satu atap dengan penjual kayu untuk bangunan. Ow... begitu ya, tapi saya masih agak ragu, mau tanya sendiri kok kayak wartawan saja. Sambil makan, lauk telor bacem dan... lauk mirip serabut kayu, lho kok? Setelah dimakan, hmm... nyam-nyam, empuk enak, serabut kayu itu ternyata ayam goreng, yang diambil dagingnya. Tambah es teh manis, 2 biji gorengan, jumlah seluruhnya hanya Rp 8.000 saja, bandingkan dengan harga seporsi nasi goreng saja tanpa minum di Balikpapan. :P

2 komentar:

  1. Wah..pak Subur gemar hunting makanan enak juga ternyata.. :D

    Setahu saya Gudeg yang enak itu di daerah dekat Alun-alun Utara yang sepanjang jalan jualan Guded.

    Selain itu di depan Saphir Square tapi bukanya cuma malam hari di depan toko mas, pengunjungnya rame banget.

    Kalau di Malioboro agak maleman depan toko obat ( lupa namanya ) lumayan enak dan harganya sangat terjangkau :D

    BalasHapus
  2. OK, trims informasinya Mas, entar kalo ada waktu perlu dicoba juga... ;-)

    BalasHapus