Beberapa hari ini media cetak maupun elektronik banyak memberitakan ‘aksi’ cewek patah hati yang mbikin geger pihak berwajib gara-gara mangkel terus iseng kirim teror bom ke tempat kerja cowoknya yang di Amrik sana via email. Alamak! Iseng berbuah serius, gimana tidak serius lha wong akibatnya penjara, nda dua atau tiga hari malah tahunan lagi. Banyak kasus teror iseng ini sering terjadi akibat ketidak-mengertian tentang hukum, mungkin ada anggapan ‘yang penting kan dikerjain dulu biar mereka kapok’, eh, nda tahunya malah jadi runyam nyam!
Email, banyak dijadikan media komunikasi alternatif paling efektif, mudah dan murah oleh banyak kalangan komunitas. Sangking efektifnya, tercatat 2 provider telekomunikasi di Indonesia menyediakan layanan teknologi baru push-email untuk korporat dengan harga yang lumayan gede untuk ukuran kita. Ini menandakan bahwa era email sudah sedemikian besar dampak penggunaannya. Banyak manfaat dan kerugian tergantung bagaimana menggunakannya, kalo’ dipakai kirim teror entah itu berupa spam, bom, atau yang jelas-jelas ngerugiin orang lain misalnya kirim virus, nah, jelas rugi banget dong. Mungkin untungnya bagi mereka yang suka kirim spam punya kebanggaan ‘Neh, gue abis ngeludesin emailnya orang sak dunia!’, mungkin hanya itu untungnya? Jelas namanya nda untung dong, untung disini yang dimaksud ya manfaat positif. Linus Torvalds, moyangnya Linux ini dikenal dunia gara-gara kirim email tentang penemuannya yang pertama ke komunitas GNU, nah, manfaat lainnya rasakan sendiri dach!
Eit, sebentar dulu, ada yang ternyata belum tahu loh email itu apa, mungkin mahfum banget kalo yang belum tahu itu anak sekolah dasar atau mbah-mbah yang sudah sepuh nda mikirin ngemil-ngemil lagi karena nda punya gigi (lho? Emang jagung marning?$#!&) aduuhh, gimana neh!
Udah dech, bikin aja email yang gratis aja ngga ketinggalan kok, pilih yang nyediain kapasitas gede, kalo’ perlu 2 giga-an, anti spam, anti virus, syukur-syukur anti bom (lho kok?#$*!). Trus, kalo udah bikin diapain? Ditumbuk hingga lembut, dikepel-kepel, dijemur hingga kering trus digoreng… ki..kii…kii. nda jelas!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar