Minggu, Januari 28, 2007
Support! Support! Support!
Berdirinya komunitas pengguna Linux Balikpapan ini memang perlu support untuk aksi-aksinya ke depan, apalagi baru kemarin sore komunitas ini berdiri. Tapi, ah ... sepertinya perlu aksi dulu, kecil-kecilan saja, biar terlihat ada aktifitas positifnya, nggak sekedar kumpul-kumpul bareng kopi panas dan teh anget sudah itu pulang, capek, selesai, bisa bubar sudah.
Ehm, katanya Telkom, Indosat, Pemkot Balikpapan mau support nich, perlu surat biasa atau berbadan hukum? Biasa aja dong, ini khan komunitas biasa, ayo dong pak pejabat dan pak pemerintah!
Support! Support! Support!
Selasa, Januari 16, 2007
Akses Internet Melambat?
Ada apa lagi sech?
Sabtu, Januari 13, 2007
Cikal Bakal Kelompok Pengguna Linux Balikpapan dan Kesiangan
Untuk komentar diatas mungkin sangat bervariasi, akan tetapi sesuai dengan analisa saya dari berbagai komentar baik di milis, situs berita maupun weblog, kebanyakan yang lebih tepat komentar para pakar seperti kalimat berikut ini: tak ada kata terlambat, tak ada pahlawan kesiangan, bila tidak mampu maka diamlah, jangan hipokrit, ya sudah lakukanlah, ok kita tunggu, apa yang bisa Anda lakukan? Apa yang Anda tahu? Ah ... saya malas mengurai benang kusut filosofi yang membingungkan ini.
Jumat sore kemarin, saya mendapat undangan dari mas Wahyu Budi untuk ikut serta urun rembug mengenai Linux dan aktifitas kelompok penggunanya di Balikpapan. Sayangnya, Balikpapan tidak memiliki kelompok (yang biasa disebut KPLI) yang secara resmi tercatat dalam daftar KPLI yang digagas mas Ronny Haryanto ini. Walaupun begitu, saya pribadi salut dengan munculnya pergerakan masyarakat pengguna Linux di kota ini meskipun amat malu-malu kucing. Biasanya, di kota-kota pelajar kebanyakan aktifisnya adalah para mahasiswa dan akademisi. Sangat berbeda dengan Balikpapan, pada saat pertemuan yang diharapkan menjadi cikal bakal KPLI Balikpapan ini pesertanya tidak hanya mahasiswa dan kalangan akademisi, tetapi juga pekerja teknologi informasi di perusahaan asing hingga seorang direktur yang telah menyatakan bersedia membantu secara kemampuan maupun fasilitasnya. Sungguh itu merupakan suatu bentuk kepedulian yang sangat berarti. Harapan saya, kelompok ini dapat membantu penyebarluasan pemanfaatan piranti lunak alternatif dan sekaligus menanamkan kesadaran tentang pentingnya Hak atas Kekayaan Intelektual, yang sehingga secara tidak langsung diharapkan berakibat dapat membantu mengurangi prosentasi sebagai negara dengan tingkat pembajakan piranti lunak yang sangat mencengangkan ini, tanpa perlu terjebak dengan istilah kesiangan.
Nah, foto-foto rembug coba browsing disini.
Rabu, Januari 10, 2007
Gara-gara Ubuntu
Nah, yang menjadi sibuk sebenarnya bukan karena ngoprek, jujur saja, Ubuntu lebih mudah dan simple bila harus benar-benar perlu tambal sulam aplikasi, dan saya patut berterima kasih pada komunitas Ubuntu yang rasanya begitu perhatian pada saya, hehehehe. Walaupun begitu, saya agak malas kalo harus ganti lagi operating system, hanya perlu tambal sulam aplikasi dan ini sudah saya lakukan. Sehingga waktu yang ada bisa digunakan untuk kegiatan yang lain. Namun yang bikin sibuk adalah, ternyata banyak rekan-rekan kerja yang sebelumnya menggunakan proprietary software menjadi tertarik melihat ulah saya yang nyleneh gara-gara Ubuntu ini. Bayangan mereka, piranti lunak gratisan ini sangat tidak ramah pada mereka, seperti sulitnya tambal sulam, driver tak dikenali, dan segala gangguan lainnya yang membuat mereka tambah bete. Padahal saya rasa tidak demikian, saya kok malah asyik saja ya. Karena saya asyik sendiri ini, mereka jadi penasaran, dan akhirnya ... ternyata mereka diam-diam instalasi Ubuntu di laptopnya masing-masing! hahahaha ... Selamat!
Kamis, Januari 04, 2007
Buntu dan Ubuntu, ada hubungannya?
Lalu, apa hubungannya dengan saya? Saat ini bisa jadi saya lagi buntu, tapi bukan karena Ubuntu atau memang karena posting ini ditulis di atas Ubuntu. Ah, yang jelas saya nggak tahu apa penyebabnya, entahlah, apa karena kerja seharian menggunakan Internet terlalu lama juga jadi rasanya buntu dan pegal-pegal, proposal direvisi, atau pas nggak punya duit. Jadi ingat kemarin jalan lihat iklan "Pikiran buntu? Jalankan dulu maumu!"
Jadi, apa mauku? Apa minum minuman seprit itu, nggak ah, bukan itu mauku.