Selasa, Juni 29, 2010

Tutorial: PHP dan PostgreSQL

Pada tutorial sebelumnya telah dibuat user dan database 'foo' di PostgreSQL, langkah berikut yaitu membuat tabel 'orang' yang berisi identitas seperti id, nama, tempat lahir dan tanggal lahir.


Login ke database foo:

$ psql foo
Welcome to psql 8.3.10, the PostgreSQL interactive terminal.
Type: \copyright for distribution terms
\h for help with SQL commands
\? for help with psql commands
\g or terminate with semicolon to execute query
\q to quit

foo=#


Buat tabel orang:

foo=# create table orang (
foo(# id varchar(10),
foo(# nama varchar(30),
foo(# tplahir varchar(30),
foo(# tglahir date,
foo(# primary key(id));
NOTICE: CREATE TABLE / PRIMARY KEY will create implicit index "orang_pkey" for table "orang"
CREATE TABLE
foo=#


Cek deskripsi tabel:

foo=# \d orang
Table "public.orang"
Column | Type | Modifiers
---------+-----------------------+-----------
id | character varying(10) | not null
nama | character varying(30) |
tplahir | character varying(30) |
tglahir | date |
Indexes:
"orang_pkey" PRIMARY KEY, btree (id)

foo=#


Isikan tabel orang dengan beberapa data:

foo=# insert into orang values ('1001', 'Sukimo bin Sukijo', 'Bandung', '1990-10-11') , ('1002', 'Budi', 'Lamongan', '1991-02-24'), ('1003', 'Pepi', 'Jakarta', '1992-03-09');
INSERT 0 3


Nah, terlihat 3 record sudah berhasil ditambahkan, coba lihat isi tabelnya:

foo=# select * from orang;
id | nama | tplahir | tglahir
------+-------------------+----------+------------
1001 | Sukimo bin Sukijo | Bandung | 1990-10-11
1002 | Budi | Lamongan | 1991-02-24
1003 | Pepi | Jakarta | 1992-03-09
(3 rows)


Sampai di sini pembuatan database dan satu tabel selesai. Berikutnya adalah membuat kode PHP untuk dihubungkan ke database 'foo' di PostgreSQL dan memanggil tabel 'orang' yang sudah dibuat sebelumnya. Untuk membuat kode PHP biasanya membutuhkan tools atau perangkat lunak yang khusus dibuat untuk menulis kode-kode PHP, biasanya cukup menggunakan teks editor sepeti notepad di Windows, atau cukup menggunakan nano atau vim di Unix/Linux. Akan tetapi, karena banyaknya kode yang hendak ditulis, programmer membutuhkan tools yang tidak hanya sekedar menulis saja, tetapi tools tersebut bisa menyimpan variabel-variabel yang telah ditulis dan memanggilnya kembali secara mudah, mengoreksi kesalahan penulisan kode program (debug), menggunakan library, framework, hingga mengeksekusinya dengan cepat dan bisa ditampilkan di browser. Untuk itu dibutuhkan IDE atau Integrated Development Environment yang khusus untuk PHP, biasa disebut PHP IDE. Nah, salah dua contoh yang termasuk PHP IDE ini adalah Netbeans dan Eclipse, lebih lengkap tentang PHP IDE bisa dilihat di Wikipedia.

Cara penggunaan IDE tidak dibahas di sini, tapi cukup kode PHP dasarnya saja, mari dimulai. Buka editor teks atau PHP IDE, lalu buat kode PHP berikut:


**********************************

>?
// koneksi database;
$foo_host = 'localhost';
$foo_user = 'foo';
$foo_pasword = 'rahasia'; // password sesuaikan
$foo_database = 'foo';

// buat variabel koneksi ;
$konek_foo = pg_connect("host=$foo_host dbname=$foo_database user=$foo_user password=$foo_pasword") or die ('Gagal konek foo : ' .pg_errormessage());

// buat SQL
$sql_db = "SELECT * FROM orang";
// eksekusi SQL dengan query;
$query_db = pg_query($sql_db) or die ('Gagal query : ' .pg_errormessage());
// catat record tabel;
$rows = pg_num_rows($query_db);
// buat list berdasarkan jumlah record;
$no = 1;
for ($i=0; $i<$rows; $i++) { 

$row = pg_fetch_row($query_db, $i); 
echo $no++ . " - "; 
echo $row[0]. " - "; 
echo $row[1]. " - "; 
echo $row[2]. " - "; 
echo $row[3]. ".";

}

// tutup koneksi bila sudah tidak digunakan;
pg_close($konek_foo);

?>

***********************************


Simpan dengan nama tbfoo.php, panggil di browser, setidaknya hasilnya seperti ini:



Sampai di sini dulu.

Jumat, Juni 25, 2010

Piala Dunia 2010: Duka untuk Italia

Fabio Cannavaro berduka sesaat pertandingan usai. Foto: fifa.com

Selain kurang beruntung, permainan Italia tidak berkembang dan kalah cepat dibanding Slowakia, ini terlihat di babak pertama Slowakia lebih dominan menyerang dan mampu membobol lebih dulu 0:1. Masuknya Fabio Quagliarella dan Di Natale di posisi penyerang mampu membuat serangan berbahaya, apalagi masuknya play-maker Andrea Pirlo menggantikan Riccardo Montovolani mampu membangun serangan. Terbukti, 4 gol sebenarnya sudah bisa membawa Italia melaju ke 16 besar, tapi ternyata 2 gol yang dihasilkan Fabio Quagliarella belum bisa dimiliki Italia, 1 tembakan dihalau di garis gawang dan 1 tembakan dianulir karena posisi offside, 2 gol yang meragukan hakim garis.

Sementara itu Slowakia tampak bermain lebih cepat dan terus menempel ketat Italia, semua gol yang dihasilkan Slowakia sangat bagus, apalagi gol terakhir yang dibuat Kopunek sangat cepat memanfaatkan kelengahan pertahanan Italia di tengah gawang yang kosong. Skor kemenangan 3:2 untuk Slowakia mengantarnya ke 16 besar.

Sebagai pendukung jelas saya kecewa atas kekalahan Italia kali ini, kritik tajam buat tim Italia tentu tak bisa disembunyikan. Salah satu yang harus diperbaiki Italia adalah soal kecepatan dan ketangkasan, bisa jadi itu disebabkan pemain Italia yang cukup berumur dan perlu pensiun, sangat perlu generasi baru. Kritik itu sudah pernah disampaikan pendukung Italia pada Marcello Lippi sebelumnya.

Lalu, tim mana berikutnya yang saya dukung? Entahlah... asal bukan... ;-)

Rabu, Juni 23, 2010

Tutorial: PostgreSQL - Dasar Setup Server dengan psql

Bagi pemula, mengenal lebih dulu psql sebagai klien antarmuka berbasis baris perintah akan mempermudah nantinya penggunaan klien berbasis GUI seperti PgAdmin atau phpPgAdmin. psql menawarkan cara kuat untuk mengelola setiap aspek dari server PostgreSQL. Dibundel dengan distribusi PostgreSQL, psql fungsinya mirip dengan klien mysql pada MySQL maupun tool Oracle SQL * Plus. Dengan psql, pengguna dapat membuat dan menghapus database, tablespace, dan table, melakukan transaksi, mengeksekusi query umum seperti CREATE, SELECT, INSERT, DELETE, dan melakukan banyak perintah lainnya. Pada tutorial ini hanya menyajikan cara belajar dasar-dasar fitur psql secara sederhana pada Ubuntu Linux (beberapa distro mungkin sedikit berbeda cara setup servernya).

Asumsi

Untuk belajar psql ini diasumsikan telah mengenal konsep basis data dan SQL.

Pada tutorial ini ujicoba menggunakan Ubuntu Linux 9.04 dan PostgreSQL 8.3 atau bisa juga versi di atasnya, dan cara instalasi PostgreSQL silakan merujuk cara dari komunitas Ubuntu, untuk beberapa distro selain Ubuntu mungkin sedikit berbeda.

Instalasi

subura@localhost:~$ sudo apt-get install postgresql

User dan Database Baru

Setelah sukses menginstalasi, coba membuat user baru yang memiliki privilege sebagai superuser, perintahnya sebagai berikut.

subura@localhost:~$ sudo -u postgres createuser --superuser $USER
subura@localhost:~$ sudo -u postgres psql

$USER itu biasanya nama username Login Ubuntu, tapi di tutorial ini dibuat user berbeda dengan user login, misal: foo

subura@localhost:~$ sudo -u postgres createuser --superuser foo
subura@localhost:~$ sudo -u postgres psql
[sudo] password for subura:
Welcome to psql 8.3.10, the PostgreSQL interactive terminal.

Type: \copyright for distribution terms
\h for help with SQL commands
\? for help with psql commands
\g or terminate with semicolon to execute query
\q to quit

postgres=#

Berikan password pada user 'foo'

postgres=# \password foo
Enter new password:
Enter it again:

Sekarang quit dengan perintah \q untuk masuk ke terminal lagi, lalu agar lebih mudah, coba buat database baru dengan nama yang sama dengan user: foo

subura@localhost:~$ createdb foo

Coba masuk login melalui psql menuju database 'foo' dan user 'foo', ketik:

subura@localhost:~$ psql foo
Welcome to psql 8.3.10, the PostgreSQL interactive terminal.

Type: \copyright for distribution terms
\h for help with SQL commands
\? for help with psql commands
\g or terminate with semicolon to execute query
\q to quit

foo=#

Untuk melihat list semua database, ketik:

foo=# \l
List of databases
Name | Owner | Encoding
-----------+----------+----------
foo | subura | UTF8
postgres | postgres | UTF8
sekolah | subura | UTF8
subura | subura | UTF8
template0 | postgres | UTF8
template1 | postgres | UTF8

(6 rows)

foo=#

OK, sukses!

Alternatif lain membuat user baru yang memiliki hak penuh atas suatu database seperti berikut ini:

subura@localhost:~$ sudo -u postgres createuser -D -A -P myuser
[sudo] password for subura:
Enter password for new role:
Enter it again:
Shall the new role be allowed to create more new roles? (y/n) y

Perintah -D menghendaki myuser tidak memiliki hak membuat database baru, -A tidak memiliki hak menambahkan user baru, dan -P akan memberikan pertanyaan password pada prompt untuk user myuser. Pertanyaan 'Shall the new role be allowed to create more new roles? (y/n)' bila jawaban y (yes), maka myuser bisa membuat role baru.

Buat database baru dengan user myuser:

subura@localhost:~$ sudo -u postgres createdb -O myuser mydb

Bila berhasil, coba masuk via psql

subura@localhost:~$ psql mydb
Welcome to psql 8.3.10, the PostgreSQL interactive terminal.

Type: \copyright for distribution terms
\h for help with SQL commands
\? for help with psql commands
\g or terminate with semicolon to execute query
\q to quit

mydb=#

Lihat list database, apakah mydb dan user myuser sudah ada dalam list

mydb=#\l
List of databases
Name | Owner | Encoding
-----------+----------+----------
foo | subura | UTF8
mydb | myuser | UTF8
postgres | postgres | UTF8
sekolah | subura | UTF8
subura | subura | UTF8
template0 | postgres | UTF8
template1 | postgres | UTF8
(7 rows)

mydb=#

Ok ternyata ada, sukses lagi, berikan perintah SELECT untuk mengetahui psql mendengarkan perintah ini.

mydb=# select version();

version

----------------------------------------------------------------------------------------------------

PostgreSQL 8.3.10 on i486-pc-linux-gnu, compiled by GCC gcc-4.3.real (Ubuntu 4.3.3-5ubuntu4) 4.3.3

(1 row)


Yup, coba lagi:

mydb=# select current_date;

date

------------

2010-06-23

(1 row)

mydb=# select 10 * 10;

?column?

----------

100

(1 row)


Mantap, sampai di sini dulu. ;-)

Senin, Juni 21, 2010

Piala Dunia 2010: Italia Belum Beruntung!

Striker Italia Vincenzo Iaquinta saat membobol gawang Mark Paston melalui pinalti, 20/06.

Saat lawan Selandia Baru, Italia tampaknya masih belum beruntung. Ini terlihat banyak tendangan langsung dan rebutan bola di depan gawang mentah di tangan kiper Mark Paston. Skor 1:1 itupun hasil dari tendangan pinalti, sedikit menghibur kekecewaan para pendukung. Skor tipis dan sering seri ini sepertinya ciri khas Italia yang selalu membuat berdebar-debar jarang memuaskan. Satu kali lagi kesempatan lawan Slowakia yang kalah 0:2 lawan Paraguay. Dengan demikian bila Italia ingin maju ke babak 16 besar harus menang besar lawan Slowakia, di atas kertas Italia lebih unggul, tapi prediksi matematis tak bisa dijadikan potakan, ia selalu berubah seiring usaha keras dan ritme pemain dan tim itu sendiri saat bermain, dan jangan lupa keberuntungan dari yang Maha Kuasa, terbukti sudah beberapa tim unggulan seperti Inggris, Perancis, dan Jerman tumbang dengan lawan yang tak diperhitungkan sebelumnya.

Kesempatan masih ada tapi makin sulit, Italia masih bersaing berebut posisi runner-up Grup F dengan Selandia Baru yang juga harus menang besar lawan Paraguay. Tak banyak komentar, masih bisa berubah minggu ini, tersingkir atau lolos 16 besar, mari ditonton saja. ;-)

Minggu, Juni 20, 2010

Tips and Trick: Mengambil Foto Asli yang Lekat pada Berkas Dokumen MS Word

Suatu ketika saya menerima email dari seorang kolega yang menyebutkan bahwa beliau telah mengirimkan beberapa gambar foto. Setelah membuka email, saya tidak menemukan foto yang dimaksud selain berkas (file) dokumen yang berekstensi doc (berkas dengan format standar MS Word) yang berukuran besar. Segera saya unduh berkas tersebut dan saya buka dengan OpenOffice Writer. Sayang sekali, setelah terbuka foto yang ada di dalamnya terlihat seperti 'penyok', bisa jadi itu disebabkan adanya usaha me-resize foto agar tampak kecil sesuai ukuran halaman dokumen Microsoft Word. Jika foto hanya di-capture (take-screenshot) atau di-copy paste dan di-edit dengan software malah bisa hancur hasilnya, belum lagi mengedit itu butuh waktu. Setelah dipikir-pikir akhirnya saya ingat cara mengambil foto itu persis aslinya, bukan sekedar persis atau mirip, tapi asli, tentu lengkap dengan metadata yang berisi data atau informasi foto tersebut, halah... ;-)

Mau tahu caranya?

Bongkar berkas itu. Caranya, buka berkas doc tersebut dengan OpenOffice Writer, kemudian Save-As dengan format .odt (jenis ekstensi dari format dokumen OpenOffice Writer), lalu simpan. Berikutnya buka Nautilus (seperti Windows Expoler) menuju direktori dimana berkas tersebut disimpan, arahkan pointer pada berkas .odt tersebut, klik kanan mouse pointer, dan pilih Extract. Selanjutnya dalam extract berkas odt itu foto bisa ditemukan di direktori Pictures. Selesai.

Menggunakan OpenSource itu terbukti menguntungkan, kan ya?! ;-)

Semoga bermanfaat.

Rabu, Juni 16, 2010

Prioritas Pemanfaatan Teknologi Informasi: Green IT (Kurang) Laku di Asia

Akhir tahun 2009 lalu ZDNet Asia melakukan survey pada 438 responden pengambil keputusan TI di perusahaan mereka. Survei dilakukan untuk mengetahui prioritas pemanfaatan teknologi informasi, rencana implementasi teknologi, serta dampak krisis keuangan global terhadap operasional teknologi informasi di organisasi mereka. Kelompok responden berasal dari berbagai ukuran organisasi, baik berupa usaha kecil menengah, perusahaan besar maupun kalangan pemerintahan.

Dari survey tersebut diketahui bahwa alasan utama responden dalam menentukan prioritas pemanfaatan TI adalah untuk mendukung peningkatan produktivitas (90,4%), dan yang kedua untuk penghematan biaya (89,0%). Paling rendah adalah alasan untuk mendukung kelestarian lingkungan atau terkenal dengan sebutan Green IT sebesar 47,9%. Dari jumlah tersebut, yang memprihatinkan adalah sebanyak 13,2% tidak memiliki inisiatif sama sekali dalam upaya pelestarian lingkungan, sepertinya perlu inovasi atau strategi baru bagi para pemasar vendor teknologi informasi yang mengusung tema produknya tentang Green IT agar meraih pasar yang menguntungkan.

Berikut tangkapan layar grafik hasil survei tentang prioritas teknologi informasi di Asia.

Semoga bermanfaat.

TI dan Masyarakat: Penghindaran Kesimpangsiuran Informasi atas Video Porno yang Diduga Dilakukan Artis

Geert Hofstede, seorang Profesor dari Universitas Maastricht Belanda mengungkapkan penelitiannya tentang 5 macam dimensi budaya. Penelitian itu ditujukan untuk memberikan wawasan tentang budaya-budaya yang ada di dunia, sehingga, kita, diharapkan dapat lebih efektif dalam berinteraksi dengan orang di negara-negara lain. Jika dipahami dan diterapkan dengan benar, informasi tentang dimensi budaya ini diharapkan dapat mengurangi tingkat frustrasi, kecemasan, dan keprihatinan. Hofstede menjelaskan, kita, cenderung memiliki anggapan bahwa semua orang itu adalah sama. Anggapan ini mendorong kita bila masuk ke daerah atau ke negara lain, dan membuat keputusan berdasarkan pada bagaimana kita bekerja di daerah asal atau negara asal kita, maka kemungkinan kita akan membuat keputusan yang sangat buruk.

Awalnya, Hofstede menganalisis basis data karyawan yang dikumpulkan IBM antara tahun 1967 sampai dengan 1973 yang mencakup data di lebih dari 70 negara. Tahun 2001 nilai tercatat meliputi 74 negara dan daerah, sebagian didasarkan pada basis data dari IBM, namun pada populasi studi internasional yang berbeda. Dari hasil awal, setelah kemudian diperbarui dan dilakukan penambahan, Hofstede merumuskan sebuah model yang mengidentifikasi 4 dimensi budaya. Dimensi budaya ini digunakan untuk membantu dalam membedakan budaya-budaya yang ada dalam masyarakat di dunia, yaitu: Power Distance, Individualism, Masculinity, dan Uncertainty Avoidance. Tiap negara diteliti berdasarkan dimensi budaya itu, dibandingkan nilai dan perilakunya, dan kemudian pada Power Distance dan Uncertainty Avoidance diberikan nilai indeks yang menunjukkan tingkat penerimaan masyarakat atas dimensi budaya tersebut. Pada penelitian internasional selanjutnya yang dilakukan pada China, Hofstede memberikan penambahan satu buah dimensi berikutnya yaitu Long-Term Orientation.

Sumber: http://www.geert-hofstede.com/hofstede_indonesia.shtml

Berdasarkan penelitian tersebut, Uncertainty Avoidance Index (UAI) dibuat memiliki nilai indeks antara 0 sampai dengan 100. Nilai tersebut menggambarkan tingkat penerimaan masyarakat terhadap kesimpangsiuran/ketidakpastian informasi pada suatu negara. Semakin rendah nilai indeks maka semakin besar tingkat penerimaan kesimpangsiuran informasi. Sebaliknya, semakin tinggi nilai indeks maka semakin besar tingkat penolakan kesimpangsiuran informasi. Indonesia mendapatkan UAI sebesar 48, lebih rendah dari rata-rata Asia sebesar 58 dan rata-rata dunia sebesar 64. Ini menggambarkan Indonesia berada pada tingkat menengah atas penerimaan kesimpangsiuran informasi. Artinya, masyarakat Indonesia cukup bisa menerima perubahan, gejolak, polemik, kesimpangsiuran, ketidakpastian, namun memiliki toleransi yang cukup terhadap perbedaan pendapat.

Berkait dengan situasi Indonesia selama 2 minggu ini tentang hebohnya penyebaran video porno atas penyalahgunaan perangkat teknologi informasi, tak heran bila polemik tentang siapa sebenarnya yang berperan dalam video porno artis tanah air tersebut masih berkepanjangan. Sebagian masyarakat menilai artis yang diduga sebagai pemeran video tersebut segera mengaku tegas mengklarifikasi benar tidaknya informasi tersebut pada pihak berwajib dan tidak memberikan informasi berbelit-belit, agar kesimpangsiuran informasi yang bergejolak di masyarakat tentang kebenaran informasi tersebut segera menemukan titik terang, sehingga harapannya masyarakat mendapat kepastian dan berhenti mengikuti informasi itu dan kembali menyusun aktivitas produktif lainnya. Namun sebagian masyarakat menilai informasi tersebut tidak perlu dibahas dan artis yang diduga tersebut tak perlu mengaku, tetapi masyarakat menyerahkan kembali pada pelaku itu sendiri atas akibat yang diduga dilakukannya.

Bagaimana menurut Anda?

Update, Selasa, 22 Juni 2010

Download Materi Kuliah TI dan Masyarakat

Selasa, Juni 15, 2010

Piala Dunia 2010: Foto-foto Humanis Detik-detik Daniele De Rossi Sontek Gol

Tertarik dengan ekspresi para pendukung Italia di negerinya sana, yang sepintas mirip dengan gaya publik Indonesia, berikut saya cuplik foto-foto mereka saat Daniel de Rossi mensontekkan gol tunggal untuk Italia saat lawan Paraguay, walaupun skor imbang 1:1, 14 Juni 2010.
Selamat menikmati.


Daniele de Rossi setelah sontek gol tunggal untuk Italia saat lawan Paraguay


Warga Italia bersorak!

Kalangan tak berpunya gak ketinggalan, cukup semangat juang '45!

Ibu-ibu nggak ketinggalan nonton sinetron, eh, bola... mirip di Indonesia?

Tentara Italia yang bertugas di United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL), sama saja ya... :-)


Anak-anak sama sukanya... mirip di Indonesia kan?

Marcello Lippi, sang arsitek bola itu bengong aje...

Sumber foto: id.sports.yahoo.com

Piala Dunia 2010: Italia vs Paraguay, Score 1 : 1

Foto: Daniele de Rossi

Sekedar catatan singkat score Italia vs Paraguay 1 : 1 lewat sontekan Daniele De Rossi, menyambar umpan sepak pojok Pepe, dalam duel penyisihan Grup F Piala Dunia 2010 di Stadion Cape Town Afrika Selatan, Selasa malam, 15 Juni 2010.

* posting garing mode on

Minggu, Juni 13, 2010

Piala Dunia 2010: Maskulinitas Gli Azzuri Italia

Setiap perhelatan Piala Dunia saya selalu menjagokan tim Italia, dan rasanya sulit berpindah ke tim negara lain, kecuali tentu saja Indonesia suatu saat. Entahlah, saya mengenal Italia ketika Paolo Rossi dengan kaos birunya bermain di Piala Dunia 1982, selanjutnya, secara emosional saya selalu condong mendukung tim ini. Kenapa? Alasannya sederhana, karena maskulin dan kostumnya yang biru seperti menguasai lapangan ketika dilihat dari atas stadion. Saya menganggap orang Italia selalu tampak cocok bermain bola khas olah raga laki-laki itu, dengan rata-rata postur tubuh pemain yang tidak terlalu gempal tapi kuat berlari dalam tempo lama sambil mengocek bola, rambut gondrong seperti tak pernah sisiran atau diikat karet seadanya, wajah macho khas Italia yang selalu brewokan, bila berselisih dengan pemain lawan dan berteriak rahang atau otot lehernya tampak jelas menggurat di wajah, apalagi kalau mengunyah permen karet. :-)

Tak heran, Italia selalu kontrovesial dengan maskulinitasnya saat bertanding, banyak yang tidak suka dengan tim ini karena selalu "rusuh" dan dianggap mengundang masalah, tentu masih ingat kasus Materazi yang disundul Zidane di final Piala Dunia 2006 lalu di Jerman. Meski demikian, selain karena kelelakiannya itu, saya suka dengan kebanyakan gaya bermain pemainnya, dan pelatihnya yang biasa menuju ke pinggir lapangan tak sabar mengatur permainan. :-)

Di Piala Dunia 2010 ini, karena Indonesia belum bisa merumput di sana, maka kembali saya mendukung Italia, saya percayakan pada pelatihnya, Marcello Lippi, dan penjaga gawang Gianluigi Buffon dkk.

Selamat bertanding!

Kamis, Juni 10, 2010

Konversi MDB ke Format CSV Menggunakan mdbtools di Linux

Bagi sebagian orang atau organisasi, mungkin sudah banyak langkah-langkah atau cara migrasi dari perangkat lunak Proprietary ke Open Source. Salah satu caranya adalah konversi database dari format MDB milik Microsoft Access ke format CSV, untuk kemudian diimpor ke DBMS Open Source seperti SQLite, MySQL atau PostgreSQL. Walaupun cara ini kelihatan 'basi' karena berdasarkan sumber sudah ada sekitar 4 tahunan, tapi lumayan bagus untuk mengingat lagi teknik-teknik pengelolaan data, maklum, kadang sering lupa... :-)

Bagi pengguna Ubuntu Linux (9.04), bersyukur dan berbahagialah, karena di repository standard mdbtools mudah ditemukan dan diinstall, mari bekerja di terminal, ketik:
$ sudo apt-get install mdbtools
Setelah sukses menginstal, masuk ke direktori dimana file .mdb ada untuk diimpor, lihat daftar tabelnya:

$ mdb-tables database.mdb

Lebih lengkap perintah show tables bisa dilihat di manual:

$ man mdb-tables

Export ke format CSV

$ mdb-export nama_file.mdb nama_table > nama_file.csv

Sumber bacaan:
Converting Microsoft Access MDB Into CSV Or MySQL In Linux

Catatan:
- cara ini lebih cocok untuk organisasi kecil atau UKM (Usaha Kecil Menengah).
- hati-hati untuk tabel dengan tipe data OLE Object dari Access yang digunakan untuk menyimpan image/gambar/foto, karena sifat CSV lebih cocok ke data text, sehingga dikhawatirkan data rusak.
- kelebihan mdbtools ini bisa mengambil data walaupun file .mdb diproteksi password dari Access, jadi hati-hatilah.
- penulis tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan/kerusakan/kesalahan penggunaan cara ini, segala resiko ditanggung sendiri.

Kamis, Juni 03, 2010

Berganti Template Blog Lagi

Bila melihat posting terakhir blog ini, berarti lebih kurang 3 bulan tidak update. Ya, semenjak perubahan template blog ala online news itu. Dan mulai hari ini, saya ganti template lagi kembali ke semula, tetapi dengan warna biru dari sebelumnya warna hijau. Saya sendiri merasa kurang sreg dengan template online news yang tampaknya saya paksakan itu. Apalagi page-rank malah turun menjadi 2 dari sebelumnya 3. Asumsi saya, turunnya page-rank gara-gara (1) perubahan template yang akhirnya orang jadi malas mengunjungi, atau (2) selama 3 bulan nggak pernah di-update, atau (3) bisa jadi template yang kurang ramah terhadap search engine. Kurang ramahnya template ini bisa dilihat dari artikel yang dipotong menggunakan Javascript.

Hmm… tampaknya perlu dicari solusinya dengan aksi nyata, mudah-mudahan dalam 1 bulan ke depan 3 masalah di atas bisa teratasi dengan naiknya page-rank menjadi 3, semoga.