Sabtu, Januari 29, 2011

7 Tips Menulis Berita di Blog dengan Gaya Jurnalis

Menulis opini itu berbeda dengan menulis berita berdasarkan fakta. Jurnalisme lebih mengedepankan fakta daripada opini, dan salah satu keahlian jurnalis adalah mampu memisahkan opini dan fakta. Di media, opini ditempatkan pada kolom tersendiri dan bukan bagian dari berita, sehingga bila jurnalis menuliskan opini tentang peristiwa politik misalnya, maka ia jelaskan opini tersebut berdasarkan pendapat pribadi dan tidak mewakili institusinya.

Berita itu adalah laporan tentang kejadian baru-baru ini atau informasi yang sebelumnya tidak diketahui dan yang menarik minat luas pembacanya. Jurnalis memutuskan berita apa yang akan diliputnya berdasarkan pada nilai-nilai berita seperti ketepatan waktu, dampak, kedekatan, kontroversi, tokoh penting, topik pembicaraan, serta keganjilan atau hal yang tidak lazim.

Nah, omong-omong soal berita, tulisan berita yang baik itu mustinya ringkas, jelas dan akurat. Setidaknya itu menurut Buku Pegangan Jurnalisme Independen yang diterbitkan Biro Program Informasi Internasional Departemen Luar Negeri AS tahun 2006, http://usinfo.state.gov (link sudah tidak aktif). Dari situ saya catat sebagai tips untuk menulis berita yang baik, ringkas, dan akurat, dengan harapan agar terhindar dari aturan-aturan yang menyulitkan tadi sebagai berikut.
  1. Secara umum, berita berisi kalimat-kalimat dan paragraf yang lebih pendek daripada tulisan lain. Setiap paragraf berisi satu ide pokok. Satu paragraf baru muncul jika ada gagasan, tokoh atau tempat baru yang diperkenalkan.
  2. Gunakan bahasa langsung yang sederhana dan mudah dipahami, lebih banyak kata benda dan kata kerja daripada kata sifat dan keterangan. Buang kata-kata yang tidak perlu, bersayap, kabur, dan mengulang-ulang. Ingat, setiap kata itu bermakna.
  3. Pilih kata yang tepat, selalu pelajari kamus dan buku referensi untuk memastikan kata-kata yang dipilih benar-benar mempunyai arti seperti yang dimaksudkan.
  4. Hindari penggunaan jargon – istilah teknis yang tidak mudah dipahami kebanyakan orang. Jika jargon terpaksa harus digunakan untuk menjaga keakuratan, maka berikan penjelasannya.
  5. Hindari penggunaan eufimisme, yaitu kata-kata atau ungkapan berlebihan yang mungkin akan membingungkan dan menyesatkan pemahaman pembaca.
  6. Tunjukkan pada pembaca apa yang sudah terjadi daripada sekadar berkisah. Misal, alih-alih sekadar memberitahu pembaca bahwa seseorang berbadan sangat tinggi, penulis yang baik akan mengatakan bahwa orang itu terpaksa harus menunduk ketika melewati pintu.
  7. Akurat. Berita yang akurat menggunakan hal-hal dasar dengan benar secara tata bahasa, ejaan, tanda baca, tanggal, alamat, jumlah dan segala rincian yang dipakai dalam berita. Salah menyebut nama dan umur adalah jenis kesalahan yang bisa mengikis kredibilitas penulisnya. Berita akurat juga menceritakan sebuah kisah yang lengkap secara proporsional, bukan dari satu sisi. Itu tidak berarti bahwa setiap berita mencakup apa saja yang harus diucapkan tentang sebuah topik. Tapi ini artinya penulis tidak boleh mengesampingkan informasi kunci sehingga arti berita itu menjadi terpelintir.
Masih banyak hal-hal dasar yang mungkin perlu dipelajari, tapi 7 tips ini saya rasa cukup untuk mulai menulis dan mengenal berita di blog.
Semoga bermanfaat.

1 komentar: