Screenshot sch-id.net |
Kesan saya, tentu ini kesempatan bagus bagi sekolah-sekolah yang belum memiliki website. Apalagi layanan ini berada dan berjejaring dengan layanan lainnya seperti guru-indonesia.net, siswa-indonesia.net, dan yayasan-indonesia.net, yang memungkinkan sekolah dari daerah dapat "berbagi dan berbicara" dengan sekolah lain di seluruh Indonesia. Pengelolaannya pun tampaknya dikelola langsung oleh Unair sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat dan komitmen Unair dalam memajukan dunia pendidikan Indonesia.
Hanya saja saya tidak tahu sampai kapan layanan hosting gratis ini disediakan dan bagaimana kualitas layanannya, misalnya untuk mem-backup konten bila terjadi gangguan, dan lain sebagainya. Mungkin informasi lebih lanjut dapat ditanyakan ke Pak Soegianto Soelistiono.
Analogi Kulkas
Kulkas atau lemari es fungsinya kurang lebih untuk mendinginkan makanan agar kondisi dan kesegarannya tetap terjaga. Kulkas, juga memiliki kapasitas yang berbeda sesuai peruntukannya, begitu pula kualitasnya. Ketika seseorang telah membeli kulkas, tindakan selanjutnya adalah mengisi kulkas dan merawatnya, isi pun tak boleh sembarangan, agar kesegaran makanan tidak terkontaminasi satu sama lain.
Pertanyaannya adalah siapa yang mengisi kulkas? Bagaimana merawatnya? Bagaimana agar isinya tetap segar dan menarik minat orang lain untuk mengambil isi kulkas dan menikmatinya?
Website sekolah, mestinya memiliki fungsi lebih dari sekadar kulkas, karena kulkas tak memiliki jejaring sosial kulkas. Ia hanya dimanfaatkan si empunya kulkas, tetapi pola pengelolaan mirip, sama-sama dirawat dan diisi konten yang berkualitas, segar dan tidak sembarangan. :-)
Untuk itu, bagi sekolah yang akan menggunakan layanan tersebut secara pribadi saya menyarankan agar ada operator yang siap mengelola dan mengisi konten dengan baik. Sebaik apapun kulkas, eh, website, jika tidak diisi konten yang bagus dan terkini akan tetap jadi barang biasa. :-D
Yuk, mari... :-)
Prasaan untuk memesan sebuah domain hanya membutuhkan 200rb per tahun.
BalasHapusBiaya pembuatan sebuah website jg hanya 750rb untuk sekedar profil aja..
Mgkn kl tidak ada biaya, kayaknya terlalu miris..karena asumsi saya, sekolah mempunyai website adalah sekolah yang mampu..atau pembagian keuntungan antara si pembuat website dengan pihak sekolah yang ribet jadi terkesan mahal.
Maaf, ini hanya kritikan tidak bermaksud menjatuhkan
-ndasgodhog-
sy sudah mencoba... http://sdnbangkal3-bjb.sch-id.net
BalasHapusMungkin untuk sekolah kota yang memiliki dana BOS besar dan jumlah murid banyak untuk membayar biaya website yang kurang dari 1 juta tidaklah sulit. Tapi bagaimana dengan sekolah terpencil ?? padahal di indonesia Sekolah terpencil jumlahnya jauh lebih banayk daripada sekolah maju... Jadi saya bersyukur dengan adanya website gratis ini, meskipun hanya dapat layanan sub domainnya saja gak masalah yang penting resmi sehingga sekolah dapat berkreasi memajukan sekolahnya masing masing... apalagi memiliki jaringan dengan layanan lainnya....
BalasHapusMantap....
Maju terus pendidikan indonesiaku,,,
kenapa harus bingung, Blogspot dan sejenisnya sudah cukup koq buat media pembelajaran. Dan Gratis....
BalasHapusSusah jadi orang Indonesia, punya Website aja harus pake syarat.
BalasHapusWebsite sekolah gratis bisa di buatkan secara cuma-cuma di Terpadu.Net
BalasHapusDesain dinamis, husus untuk sekolah aja