Pagi tadi berangkat dari Yogyakarta naik travel, alhamdulillah, akhirnya waktu isya' saya tiba di Malang, langsung menuju kediaman teman lama. Kunjungan ke rumahnya ini adalah atas tawarannya yang
disampaikan ketika chatting. Sempat saya maju mundur, apakah saya berani atau tidak, bahkan dalam perjalanan terlintas untuk balik kucing saja, putar balik ke tempat dahulu tinggal di Malang. Tetapi akhirnya saya harus menepati kesanggupan saya sebelumnya.
Tiba di rumah, saya langsung dijemputnya bersama suaminya. Saya tidak menyangka akan sambutannya yang begitu hangat, gaya berbicaranya yang medok logat Malang masih kental, membuat saya yang kaku ini jadi mengeluarkan gaya Suroboyoan saya, ya begitulah, jarak pertemuan yang lama semenjak masing-masing lulus sekitar 10 tahun lalu, cair begitu saja seperti sehari berpisah.
Segelas kopi panas dan segelas teh hangat plus camilan menjadi hidangan awal perjamuan. Karena pagi sebelum berangkat saya telah minum kopi, jadi saya pilih minum teh hangat saja. Perbicangan demi perbicangan membahas acara kopi darat serta kunjungan ke pernikahan salah seorang rekan, membuat perut saya main keroncong sendiri. Untunglah, tuan rumah tangggap lalu mengajak makan bareng di luar. Dari sini, materi perbincangan semakin melebar, dari perihal mobil antik yang mirip punya Mr Bean hingga masuk ke ranah pemrograman, walah!
Tentu saja, bukan ia kalau tidak demikian, dulu waktu sekelas dengannya, ia terkenal dengan kecerdasannya berlari kencang, sudah saya akui luar biasa. "Bur, apa bedanya bahasa C dengan C++? Object oriented itu apa sih? Lawannya object oriented itu apa? Bedanya kalo Borland C, Visual C, gcc, itu apa? Unix itu turunan Linux apa Linux turunan Unix? Contohnya apa kalo itu object oriented, trus apa itu procedural? bla...bla...bla..." Gila dink! Itulah sebagian pertanyaannya yang dicecarkan pada saya, wajar pertanyaannya demikian karena latar belakangnya di Teknik Sipil. Jelas, saya kelabakan menjawab dengan mudah, jawaban bijak tentu bukan dengan menjawab apa
adanya, biasanya akan mudah dengan pemisalan atau analogi. Sedangkan memilih analogi yang tepat untuk menjelaskan saja butuh waktu, eh... sudah menyusul cecaran lainnya. Singkat jawaban, coba cari di Google dengan kata kunci tersebut hehehe...
Selesai makan, kita kembali ke rumah dan saya ditinggal sendirian untuk selanjutnya istirahat malam. Badan capek dan mata ngantuk, rasanya nyenyak bila dibuat tidur. Entahlah, melirik segelas kopi yang sedari tadi belum kuminum, rasanya pingin menyeruput saja, mubadzir dianggurin, seruput sedikit ah... akhirnya, hingga menjelang pagi mata ini masih kedip-kedip, nggak bisa tidur ding! Aaarrgh...!
hehehe... yowis ngaku... teman gih... teman baik ;-)
BalasHapus