Selasa, Februari 02, 2010

iPad, Sepeda Gunung, dan Gaya Hidup

Di Twitter, beberapa hari ini iPad masih masuk dalam trending topics, cukup lama bertahan, ini berarti masih banyak yang menggunjingkannya, pro dan kontra. Betapa tidak, iPad itu sengaja dibuat kontroversial, secara fisik terlihat cantik memesona namun memiliki kelemahan berupa kemampuannya yang kurang “ngeh”. Setelah membaca sana-sini akhirnya saya menarik kesimpulan secara dangkal bahwa iPad itu consumerism, inspired, fashioned, stylish minded. ;-)

Sementara itu sepeda gunung atau MTB, ini berkaitan dengan momen sepedaan, ada undangan di Facebook untuk ikutan Jambore Sepeda sejauh 26 km. Saya tak bisa ikut karena selain di luar kota juga karena tak punya sepeda, tak mungkin banget kalau pinjam sepeda warna pink milik anak saya. ;-)

Setelah menimbang-nimbang budget tabungan sepertinya cukup untuk membeli sepeda, karena seingat saya dulu tacik yang punya toko sepeda bilang harga sepeda MTB yang ia jual seharga 700 ribuan. Oklah, tunggu cik, sementara saya coba lihat-lihat dulu di toko sepeda yang khusus jual merek Polygon. Begitu sampai di toko, ternyata harganya nggak ketulungan! Kelas terendah sampai tertinggi harganya 1,2 juta sampai 80 juta, belum helm-nya yang 200 ribu. Hm... Jadi minder. Kelas-kelas untuk stylish, gumamku. ;-)

Untuk mengobati keinginan yang berlebihan saya menghibur diri: Sepedaan itu intinya adalah olah raga dan tranportasi, siapapun sepakat bahwa olah raga itu baik untuk kesehatan. Kalaupun ditambah unsur gaya itu hanyalah nomor ke 27, jadi gaya itu bukan prioritas. Time menyebutkan bahwa dengan olah raga selain dapat menjaga kesehatan, juga mencegah gejala penyakit kronis, penyakit jantung, osteoarthritis, gangguan mental (demensia) maupun gangguan fisik, sehingga efeknya mencegah penuaan dini. Dengan demikian semakin sering olah raga akan semakin baik.

Function, style, inexpensive, but not a cheap short, are more important than just stylish. - Gondes.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar