Rabu, November 22, 2006
Hati-hati, Bandara Baru dan Orang Baru
Surabaya punya bandara baru, ketika saya datang pertama kali di bandara baru ini Rabu malam, 15/11/2006, jam sudah menunjukkan setengah 12 malam waktu bandara, saya lihat suasana sudah sepi, penggunaan fasilitas tangga langsung sebagaimana bandara internasional belum (atau memang tidak) digunakan saat itu. Walaupun sudah sering dan orang Surabaya tulen, saya masih merasa asing dengan bandara ini, sepertinya ada di Bandara Sukarno-Hatta, tapi enggak juga. Kesan saya, begitu sampai di tempat pengambilan bagasi, saya menemui tas saya sudah tak teratur posisinya, dan semakin janggal kancing tas sudah pernah terbuka. Kebiasaan saya menutup kancing tas sedemikian rupa agar apabila telah dibuka kelihatan kejanggalannya, dan benar dugaan saya ini setelah isi tas yang banyak berisi baju sudah teracak berantakan. Merasa tidak puas, saya lapor ke bagian pemeriksa tas, ah ... rasanya malas menulis komentar pegawai bagian ini, kebiasaan lamanya adalah “Silahkan bapak laporkan ke ... Ada barang yang hilang nggak Pak?”, bukan hilang sich, tapi baju-baju yang sudah dilipat rapi istri saya ini jadi lungset semua gara-gara maling bandara ini, ujung-ujungnya hanya menambah rasa kesal. Daripada kesal, sudahlah, saya abaikan saja. Sepertinya bukan hanya saya saja mengalami hal ini, terbukti media lokal memuat keluhan seseorang yang mengalami hal serupa yang saya alami. Herannya, kejadian kemalingan di bandara ini sepertinya sudah jadi kebiasaan bandara dan pelakunya rutin tak pernah ditindak tegas pengelola bandara.
Begitu juga ketika naik taksi, saya sempat membuat seolah-olah saya orang baru yang baru datang di Surabaya, sehingga wajar jika saya bertanya pada sopir taksi “Ini daerah apa Pak” “Ow... begitu ya” dan jika lengah kadang dibawa ke daerah yang agak sepi dan banyak belokan, padahal itu hanya muter-muter saja. Ini saya alami dan saya tahu bahwa saya dibawa di seputar Rungkut Industri, secara tak sadar saya kesal “Pak, woi ... sampean kok bawa saya muter-muter disini sech!”. Walaupun saya nggak ambil pusing karena sebenarnya sudah bayar di pos taksi bandara.
Jadi, bagi yang belum tahu bandara baru Juanda Surabaya dan tak kenal daerah sekitar bandara ini, berhati-hatilah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar