Senin, Juli 16, 2007

Susahnya Menilai secara Obyektif

Dua minggu kemarin adalah jadwal ujian akhir semester, dan saya tengah menyediakan waktu khusus untuk menilai ujian akhir matakuliah pemrograman Internet yang harus dipresentasikan. Cukup melelahkan, tapi secara keseluruhan saya sangat puas, karena lebih baik dibanding kelas-kelas sebelumnya yang pernah saya tangani. Hingga deadline sabtu kemarin, yang maju presentasi membludak, saya tidak tahu siapa yang bertugas menjadwal giliran masuk, tapi syukurlah cukup tertib hingga berakhir hampir menjelang sore. Kebanyakan mahasiswa membawa laptop sendiri atau pinjam, jarang ada yang mencoba laptop yang saya sediakan. Bila menggunakan laptop saya, mereka harus instalasi sendiri, sedangkan sistem operasi yang saya sediakan adalah Linux Mint. Mengapa Linux? Biasalah, pindah memindah berkas melalui usb sangat rentan dengan virus macam-macam, saya tidak mau mengambil resiko repot-repot memindai virus yang tentu saja menyita waktu, apalagi bila nantinya virus itu meninggalkan thread atau mengubah registry default, beuh ...

Hasil presentasi materi ujian secara keseluruhan cukup bagus, walaupun ada yang copy-paste dengan kelompok lain, tapi jumlahnya sedikit. Ada program yang setengah jadi, bermasalah alias error, juga ada yang terlalu canggih, misalnya menggunakan banyak javascript atau bahkan xml, maklumlah, mereka asal mencomot dari berbagai sumber di Internet. Untuk materi yang copy-paste dan yang terlalu canggih, tak perlu repot-repot presentasi panjang lebar, saya langsung memberikan soal mudah yang harus dikerjakan dalam waktu 15 menit, hasilnya ada yang bisa, ada yang tidak bisa, dengan demikian saya mudah menilainya. Juga ada yang bukan hasil pekerjaannya sendiri alias dibuatkan, saya tak perlu panjang lebar menanyai macam-macam. Atau ada yang tidak pernah mendapatkan materi soal sebelumnya dari saya, tapi tiba-tiba datang dengan materi soal seenaknya sendiri, saya pun juga tidak ambil pusing an lebih ringkas menilainya. Nah, yang sulit itu adalah menilai mahasiswa yang “dekat” dengan saya, untuk menghidari tidak obyektif, saya mencoba untuk bertanya sesekali, apabila bisa menjawabnya, tentu saya menilai dengan baik, sebaliknya, saya akan menilai apa adanya bila tidak bisa menjawab pertanyaan.

Presentasi ini saya tujukan untuk mencoba melihat kemampuan individual mahasiwa secara obyektif, sehingga memiliki bobot nilai yang sangat bersar dibanding bobot tugas-tugas atau ujian harian lainnya,jadi pengaruhnya sangat besar terhadap kelulusan. Dari sini juga, akhirnya saya menemukan mahasiswa yang benar-benar mahir membuat program sendiri di luar kepala. Walaupun demikian, mungkin ada yang merasa mendapatkan nilai yang tidak sesuai dengan kemampuannya saat itu, nah, itu yang sangat sulit kira-kira dimana letak kesalahannya. Untuk meminimalkan kesalahan, saya memberikan beberapa pertanyaan yang memiliki bobot nilai, misalkan 4 pertanyaan dengan masing-masing pertanyaan memiliki bobot nilai 25. Setidaknya, hasil penilaian ini jauh lebih sportif dibanding dengan ujian tulis yang sering terlihat tidak murni hasil kerja kerasnya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar