Untuk perguruan tinggi besar dan telah memiliki sistem pengelolaan akademik terintegrasi serta manajemen yang baik, proses transfer data ke program ini akan lebih cepat, mudah dan tidak menemui masalah berarti. Sebaliknya, perguruan tinggi yang besar atau kecil sekalipun, namun sistem pengelolaan akademiknya manual, ditambah sumber daya yang dimiliki ‘keluar masuk’dan tak ada management knowledge, sepertinya banyak kendala yang dihadapi, jadi lambat dan ketinggalan alias keteter, sebab program yang dibuat untuk semester ini saja sudah tidak digunakan lagi untuk semester berikutnya apalagi semester jauh sebelumnya. Katanya sih kasihan banget pimpinannya nanti, akibatnya perguruan tinggi sulit mengembangkan eksistensinya malah bisa jadi ‘hidup enggan mati tak mau’ membuat kopertis kadang enggan juga untuk memperingati. Selama ini, setahu saya kopertis sebagai kepanjangan Dirjen Dikti hanya sebatas membina perguruan tinggi, informasinya malahan penyelenggaraan pendidikan tinggi di lingkungan Kopertis XI sangat membutuhkan sentuhan kasih sayang yang lebih dibanding wilayah Jawa yang lebih kompleks.
Tak heran, banyak peserta kali ini yang bermuka baru, sangat berbeda dengan tahun lalu yang sepertinya tampak para petinggi kampus turut hadir disana dan mengikuti pelatihan yang seharusnya dimanfaatkan para staffnya. Sehingga saat pelatihan pun kembali lagi mengulang, start dan pilih program pengolah berkas, Total Commander.
Pesan Pak Hasan: "Ditunggu selambatnya tanggal 15 Juli, sampai jumpa bulan depan..."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar