Terasa lama banget nda bisa nge-blog, bisa nge-blog kali ini syukur banget dech, mungkin 2 minggu belakangan ini saya dipusingkan dengan dua macam akronim yang sering dimanfaatkan orang banyak, PLN dan BBM. Bisa jadi basbang alias basi banget kalo saya utarakan kepusingan saya akibat kedua akronim ini. Lho kok? emang ada apa?
Nge-blog, bagi sebagian orang dikerjakan untuk mengisi luang waktu, nge-blog bahkan sudah menjadi bagian dalam pekerjaan dan gaya hidup. Saat ini saya menggunakan akses internet adalah bagian dari pekerjaan, kapan dan dimanapun saya usahakan selalu dalam internet walaupun dalam cakupan yang sangat terbatas melalui mobile phone, WAP.
Lalu apa hubungannya dengan PLN dan BBM?
Kita tahu, PLN adalah penyedia nomor satu pasokan listrik di Republik Indonesia tercinta ini, tak heran orang banyak sangat membutuhkannya, bahkan ada orang yang hidupnya menjadi sangat tergantung dengan pasokan listrik. Satu hari tak ada aliran listrik sepertinya membuat gerah dan sangat kegerahan, keringat bercucuran, hawa panas apalagi nda ada es jeruk atau es teh, usaha perdagangan, pabrik, bahkan pekerjaan sehari-hari yang selalu berjibaku dengan listrik saat itu banyak yang tersendat, bahkan terhenti, itu hanya sehari. Kita ingat negara segede Amrik beberapa tahun lalu mengalami padam sebagian negaranya banyak penduduknya yang ngungsi, tidur di bandara, bahkan ngomel-ngomel macam-macam polah tingkah penduduknya malah mau rusuh segala, hanya satu hari. Efeknya, dampaknya, akibatnya banyak, ada sisi negatif dan positif seperti lisrik itu sendiri, aliran positif dan negatif, dan yang paling berbahaya adalah aliran negatif!
Kita tahu, di kota ini, Balikpapan, PLN menghentikan pasokan listriknya lebih dari satu hari walaupun tidak 24 jam, namun 12 jam adalah cukup berarti bagi napas dan detak jantung kota ini. Sepertinya, makhluk hidup apapun yang ada didunia ini tak akan sanggup menahan napas dan detak jantungnya hingga 12 jam sehari bahkan dalam seminggu 4 kali, kecuali makhluk sakti banget. Sebelum krisis BBM, PLN seperti biasanya menahan pasokannya dengan classic reason: recovery and maintenance. Oke, syukurlah banyak yang mahfum, kita patut bangga dengan culture masyarakat yang sabar, legowo dan mau mengerti kondisi itu, bahkan saya pernah ingat beberapa waktu lalu ada alasan yang sulit diterima akal sehat, listrik padam gara-gara generator pembangkit Tanjung Batu dibelit ular, benar-benar ular sakti kali ini. Saat krisis BBM sekarang ini, tanpa dijelaskan lebih panjang, tentu mahfum banget kalo' BBM adalah 99,9% energy resources PLN kota ini. Bisa dibayangkan? Tentu saja tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar