Sekitar 10 tahun yang lalu, ketika saya masih berada di Malang, Jawa Timur, sepulang kuliah menuju rumah kost biasanya teman saya jalan kaki dari Kampus Unibraw masuk ke dalam melewati Kampus IKIP Negeri Malang terus hingga dekat daerah Jalan Jombang. Maklum, waktu itu mereka ini sedang belum dapat kiriman. Nah, disela-sela perjalanan biasanya juga bercanda, namanya juga orang muda, candanya juga yang nyleneh-nyleneh. Saat itu rekan saya ini, Hermanu bertanya pada Ipung yang saat itu mengenakan jam tangan lumayan mahal untuk ukuran mereka saat itu "Berapa jam tanganmu itu", eh, nggak tahunya si Ipung malah balik menjawab iseng sekenanya "Sudah, ini kutawarkan kamu murah saja, Rp 5 saja, nggak usah lebih ... Gimana!" Merasa ditantang gitu Hermanu jadi naik "Bener nich! Swear! " malah Ipung jadi serius "Ya, OK, tapi Rp 5 saja lho, dan harus saat ini!!" Akhirnya mereka sepakat "OK! Kalo gitu salaman dolo!", setelah itu Hermanu mengambil dompetnya dan mengubek-ubek isi dompetnya, ternyata!! Terselip Rp 5 sebiji di dompetnya yang lusuh itu, "Neh! Mana jamnya! ... Ya, tks :)" Jadilah jam tangan itu pindah tangan ... hehehehe.
Saya masih ingat betul kejadian tadi, akibatnya banyak rekan saya yang akhirnya menyimpan koin uang Rp 5 di saku dompetnya hingga sekarang, alasannya klasik, membawa keberuntungan katanya. Koin uang ini hingga sekarang sebenarnya juga masih berlaku, namun banyak orang mengabaikannya, sehingga dianggap tidak ada artinya.
Kemarin, waktu Pak Onno W Purbo datang di acara diskusi bareng yang diselenggarakan temen-temen, sempat kehabisan pertanyaan yang akan diberikan pada peserta untuk mendapatkan bingkisan. Sejenak beliau jalan melihat ke bawah dan akhirnya memberi quis "Siapa yang membawa duit paling kecil nilainya!! Silahkan dapat hadiah!" Satu dua peserta berebut merogoh koceknya masing-masing, saya sendiri iseng juga ngerogoh kocek tapi tak menemukan juga. "Saya Pak, Rp 100" Waaah kurang kecil "Ini Rp 50" Masih kurang kecil. Ada lagi yang lebih kecil "Saya Pak, Rp 25!!" Tapi akhirnya dari kursi belakang "Ini Pak, Rp 5 !!" teriak seseorang dari belakang sendiri, ternyata lagi-lagi teman saya, Pak Mundzir! Akhirnya dia dapat bingkisan itu.