Rabu, Mei 07, 2008

Menulis Artikel di Blog sebagai Sebuah Profesi

Bila pembaca blog saya ini melihat artikel pertama blog berisi kutipan penuh artikel media massa, tentu tidak kaget, lho emang buat apa kaget? Tujuan saya kala itu adalah mengisi blog lebih dulu dengan satu hingga beberapa artikel yang ditemui, karena belum siap menulis tentang topik tertentu ketika blog baru selesai dibuat. Tentu saja, sumber artikel saya sebutkan di sana, tak lupa saya mengirimkan permohonan ijin melalui email untuk menempelkan artikel tersebut pada blog saya. Ketika jawaban tak kunjung datang, saya mengira berarti ada 2 jawaban, boleh atau tidak boleh. Setelah melihat kembali aturan pengutipan yang kira-kira menyebutkan bahwa tidak diperkenankan mengutip isi maupun sebagian untuk kepentingan komersial, dan saya kira blog saya ini adalah blog abal-abal, maka saya berpendapat berarti boleh, dengan syarat tetap mencatumkan sumbernya.

Sebenarnya pengutipan dengan mencantumkan sumber itu menguntungkan pihak yang dikutip, apalagi dengan memberikan taut (link), karena informasi tersebut dapat tersebar luas secara cuma-cuma, juga dapat menaikkan traffic situs media tersebut, yang imbasnya menguntungkan secara finansial. Lho kok? Dengan traffic yang tinggi, situs media tersebut akan dengan mudah menarik iklan untuk berbondong-bondong memasang iklannya dan berani membayar mahal. Secara tidak sadar, si pengutip menjadi key-influencer bagi media kapitalis. Sebaliknya, sedangkan bila mengutip tanpa ada sumbernya, apalagi dengan percaya diri ditujukan untuk media luas dan komersial, itu bisa sangat memalukan.

Setelah sadar, barulah kemudian saya mulai belajar menulis secara mandiri untuk publik, terutama untuk mendukung kegiatan belajar mengajar saat itu. Kalau dilihat kembali tulisan-tulisan awal kelihatan lucu, baik gaya tulisan maupun isi lebih banyak menyoal tentang sesuatu menurut perspektif saya, kira-kira berisi uneg-uneg yang meledak-ledak gitu hehehe... Kebanyakan blog saya ini hanya berisi opini pendek maupun koleksi foto pribadi serta capture image yang saya lakukan sendiri, atau mencomot image yang setidaknya berlisensi bebas, mudah-mudahan tak ada hasil jiplakan, lupa oiy...

Sesuai webtracking yang terpasang, kadang bisa di-tracking beberapa foto pada blog atau tulisan saya (yang ada juga di blog lain) telah di-copy oleh blog orang lain. Walaupun tak banyak, pada dasarnya tidak masalah bagi saya, selagi yang bersangkutan tetap mencantumkan sumbernya. Justru kadang saya merasa senang, kendati tidak menguntungkan secara finansial, tetapi tulisan maupun foto tersebut ternyata menarik minat orang lain, halah! GR!... :P.

Hingga sekarang, rasanya belum ada minat serius menjadikan blog ini sebagai sebuah profesi yang menghasilkan uang secara langsung. Kalaupun bisa, paling banter hanya bisa menempelkan Google Adsense Searching yang nempel di atas artikel ini saja, itupun cuman $1 saja sudah bingung banget cara mengambilnya. Weleh...

Lain kali perlu dicoba yang lebih serius sikit dengan blog baru, tapi rasa malas ini selalu saja mengikuti... uuh... tendang males!

2 komentar:

  1. pak, bagi saya, orang2 penuh "isi" semacam pak subur harus memaksa diri menulis dan membagi "isi" otak dan hatinya utk publik. sayang kalau hanya utk dinikmati sendiri...

    BalasHapus
  2. ;-)
    Terima kasih sekali lagi Pak, blog ini hanyalah wadah penyaluran sebagian uneg-uneg atau luapan "isi" otak dan hati saya saja, sangat bersyukur bila luapan itu membawa "kenikmatan" bagi orang-orang yang nyasar ke blog ini, *rasanya kok berlebihan ya...*
    sayang... kadang luapan tersebut tumpah begitu saja hilang ditelan hiruk pikuk dan mengering tanpa tersentuh perhatian sama sekali... ;-)

    BalasHapus