Entah sudah berapa kali saya mendapat undangan untuk bergabung dalam jaringan situs pertemanan, mulai tagged, friendster, hi5, fupei, multiply, dan sebagainya -- kecuali facebook belum pernah. Tetapi dengan amat sangat, kiranya saya mohon maaf mungkin belum bisa memenuhi ajakan undangan untuk bergabung fren-frenan seperti ini. Tentu, bukannya saya tidak menghargai undangan rekan semua, justru saya sangat berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua rekan, kolega, maupun kenalan yang telah mengundang saya, tetapi karena banyaknya hal-hal yang menyebabkan saya kurang memperhatikan situs-situs pertemanan inilah yang akhirnya jadi terbengkalai. Sayang kan, sudah keluar waktu, biaya dan susah-susah membuatnya akhirnya jadi teronggok begitu saja. Tak heran, friendster saya jarang sekali saya tengok atau update. Tetapi karena sudah membuat akun friendster, akhirnya sesekali bila ada pesan atau ingin mengajak bertemanan mau tak mau saya meresponnya, tentu dengan senang hati. ;-)
Yang perlu diperhatikan bagi yang gemar mengupdate situs pertemanan adalah soal keamanan data penting. Ambil contoh salah satu situs pertemanan di atas, pada saat mendaftarkan diri untuk bergabung, ada langkah yang harus dilalui yaitu mengisikan alamat email dan password email, sebenarnya bisa diabaikan, tetapi link atau icon untuk mengabaikan ini letaknya -- disengaja -- tidak menyolok. Apabila ceroboh, user awam biasanya tanpa curiga memasukkan email beserta passwordnya karena dianggap sebagai syarat yang musti dilalui. Jangan mudah percaya, ini sangat berbahaya! Biasanya situs ini akan menjaring data pada akun email tanpa diketahui pemiliknya, seperti address book misalnya. Siapa yang bisa menjamin bahwa situs pertemanan ini tempat yang aman dan tidak mengeksploitasi data-data penting email Anda? Perhatikan juga, situs pertemanan biasanya tidak dilengkapi security yang baik -- semisal SSL -- untuk melindungi data mentah yang Anda gunakan ketika men-submit data. Untuk menangkap data Anda di jaringan Internet publik misalnya, itu mudah sekali, hanya berbekal software dari Internet yang tersedia bebas dan gratis data Anda akan mudah dieksploitasi orang yang tidak bertanggung jawab, atau orang yang mengaku bertanggung jawab sekalipun!
Untuk itu, mari lebih bijak dan berhati-hati. Mudah-mudahan bermanfaat.
tulisan yang bagus pak.
BalasHapussaya sependapat dengan point tentang kehati-hatian untuk tidak memasukkan password account email.
saya sendiri juga join berbagai social networks seperti friendster, hi5, facebook, multiply, twitter, dsb meskipun jarang meng-update dan menjenguknya.
tapi dari dulu saya selalu skip atau melewati step yang meminta password email account, karena saya tidak percaya 100% mereka tidak menyalahgunakannya.
untuk urusan yang satu ini saya memang termasuk agak paranoid...:-)
mungkin para pengguna internet banyak yang tidak menyadari bahwa password email account kita (misalnya yahoo mail) yang kita masukkan saat kita join ke situs social networking sebenarnya mampir dulu dan 'ditangkap' oleh situs social networking tadi, baru kemudian diteruskan ke server yahoo.
iya pak, ini gara-gara kemarin banyak invitation untuk bergabung dengan hi5, awalnya nggak tertarik, wasting time gitu, karena dikirim terus-menerus, ya... akhirnya turuti saja, eh... ada tahapan masukin itu password email, kayaknya hampir semua situs jejaring sosial ini sedikit menjebak usernya, mumpung sempat dan ingat ya ditulis saja di sini, barangkali manfaat... ;-)
BalasHapustrims ya pak. :-)