Kamis, Desember 22, 2005

Antara Menggelikan dan Memprihatinkan

Entahlah, hari ini saya terima banyak kejadian menggelikan dan memprihatinkan. Gimana tidak menggelikan, saya (merasa) lagi dikejar-kejar bank dan developer rumah baru yang saya beli hampir setahun yang lalu, tapi baru mau akad kredit bulan desember ini. Gara-gara itu, saya harus menyediakan sedikitnya sejumlah dana untuk tetek-bengek urusan tersebut lazimnya orang beli rumah secara kredit melalui bank. Karena dana yang terbatas, saya terpaksa menjual laptop kesayangan pada seorang teman. Lho kok? Kan sayang … Nggak apa, saya masih memiliki PC berprocessor AMD Athlon lengkap yang masih ok digunakan untuk keperluan programming, touching photo hingga video editing, ya tentu softwarenya yang nggak berat-berat. Sedangkan laptop yang saya jual masih P III, cukup uzur dan hanya mampu untuk program aplikasi perkantoran, akses internet dan yang ringan-ringan saja. Ada rencana atau bisa dikatakan mimpi untuk memiliki laptop yang banyak ditawarkan di iklan. Mudah-mudahan laptop impian itu bisa segera saya miliki, he…he…

Sedang kejadian memprihatinkan, kita sering melihat berita ditelevisi, bahkan hampir tiap hari serial sinetron kita sering mengangkat tema mistis (yang katanya) religius, atau tema-tema remaja tanggung sekolah menengah atas yang mengambil latar belakang sekolahnya. Tentu kalo’ saya katakan anak-anak sekolah sekarang sangat bebas dan sedikit rasa malunya sudah basi banget alias BASBANG, karena jelas cerita saya sudah banyak yang mengangkatnya namun kebanyakan sekolah cuek, baru setelah ada kejadian buruk pihak sekolah seperti kebakaran jenggot. Entah apa hubungannya antara sinetron dengan kejadian yang saya dapati, saya sebenarnya mudah saja mengambil gambar gaya-gaya anak-anak sekolah sekarang yang lebih banyak meniru gaya-gaya sinetron. Namun sepertinya saya mempermalukan diri sendiri jika gambar tersebut saya tampilkan diblog ini. Nggak usah dech, bayangkan saja, anak sekolah sekarang terutama yang cewek kebanyakan baju atasnya seperti kekurangan bahan, sempit sesak, dan kalo’ duduk atau jongkok (kadang disengaja) diperlihatkan celdamnya dari pinggul belakang, putih, biru, oranye dan bahkan hitam. Ya, hak asasi katanya. “Emang lo mau apa kalo gue gini, hah!” he…he…

Hmm… adanya peraturan bukan berarti ada pelanggaran, seperti ada bagian atas tentu ada bagian bawah, ada kaya ada miskin, ada santun ada kurang ajar, ada patuh ada bengal, ada apalagi …?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar