Jumat, Februari 24, 2006

The Amazing Race Part II dan Gadget Baru

Hari minggu kemaren, dengan ditemani Jamal saya berangkat tugas dinas luar ke Banjarmasin mengikuti training selama 2 hari. Nggak banyak yang saya rekam dalam perjalanan maupun trainingnya, karena memang sudah jadi rutinitas tahunan. Biasanya, untuk merekam moment-moment yang unik saya sering mengandalkan kamera saku digital, karena jelas kemampuannya mengambil objek gambar nggak diragukan lagi hasilnya. Tapi, dalam perjalanan darat dari Balikpapan Banjarmasin kali ini saya agak nggak enak saja petentang-petenteng bawa kamera kesana-kemari, selain nggak efektif, biasanya dalam perjalanan seperti ini sangat rentan beresiko. Mengapa? Karena perjalanan dilakukan malam hari, selain kondisi jalan yang tidak stabil, rusak, melalui hutan, tak ada penerangan jalan, bukit terjal, rasa kantuk lelah sangat kuat sekali sehingga sulit menjaga diri untuk tetap sadar. Hal inilah yang merugikan baik dari sisi keselamatan maupun keamanan penumpang saat kondisi tubuh terlelap tidak sadar, seringnya kejadian kehilangan barang berharga baik itu yang menempel ditubuh maupun yang tersimpan rapi walaupun dibuat seperti tidak tampak berharga lenyap juga dari tempatnya. Nggak heran kalo’ada kejadian menimpa tetangga duduk sebelah dan Kita yang nggak tahu apa-apa dituduh mencurinya, lho kok? Apa pernah dituduh? Ya, pernah, rasanya sakit memang.

Yang jelas, hal itu adalah pengalaman berharga dan selalu membuat Kita lebih mawas diri. Sepanjang sepengetahuan saya, perjalanan malam hari memang harus dihindari, dan lebih membawa berkah jika perjalanan dimulai pada pagi hari. Anehnya, malah perjalanan pagi hari melalui darat antara kedua kota ini belum ada, kecuali dengan pesawat terbang, lebih gila lagi, harga tiket pesawat lebih mahal atau jarang ada yang sama harganya dengan tiket pesawat Balikpapan Surabaya.

Untuk itulah, pilihan peralatan yang simpel dibawa akhirnya jatuh pada sebuah ponsel gadget baru saya yang multiguna, Sony Ericsson W550i, selain fungsinya sebagai alat komunikasi, saya nggak perlu baca koran di dalam bis gelap jika mau baca berita atau email masuk, cukup klik wap berita sudah ditangan. Jika saat kantuk mulai menguat, fungsi walkman berisi berbagai macam musik bermain penuh sepanjang perjalanan melalui headset membantu membuat diri tetap terjaga. Apa nggak baterainya cepet habis? Nggak juga asal di-charge lebih dulu sebelumnya, memang kelemahannya jika digunakan untuk menjalankan walkman modus speaker hidup membuat baterai lebih cepat surut dibanding jika menggunakan headset. Bentuknya yang kecil dan tambun, membuat mudah dibawa dan diselipkan dibalik pinggang tersembunyi rapat. Saat digunakan memotret pun, fungsi kamera sudah cukup baik dan nggak kalah dengan kamera digital, walaupun ada kelemahan jika digunakan memotret cahaya kuat seperti matahari yang tampak menjadi hitam karena fungsi sensor cahayanya masih kurang, tapi mampu mereduksi noise saat digunakan memotret pada kondisi cahaya kurang, seperti pada senja di pelabuhan Kariangau Balikpapan ini. Obyek kapal cukup sulit direkam karena bergerak dan tempat pijakan kapal feri berjalan juga, namun moment-moment indah dan unik pun akhirnya nggak lewat begitu saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar