Kamis, Agustus 31, 2006

Benarkah ATM Bersama bermasalah?

"Tadi ilang duitnya, udah tekan ATM tapi nggak keluar!" gitu sering istri saya sewot gara-gara pas butuh duit, ambil duit di mesin ATM tapi nggak keluar, eh ... malah saldo kepotong. Terakhir barusan sore tadi, dia gagal mengambil uang, tapi syukurlah saldo tak kepotong, lihat-lihat dompet saya cuma isi goceng, buntutnya tabungan celengan si kecil jadi sasaran. Nah lho!

Istri saya menggunakan kartu ATM Bersama dari Bank Muamalat, saya juga memiliki kartu yang sama. Bedanya, 2-3 tahun lebih lama saya memilikinya dibanding kartu milik istri saya, baru sekali ini mengalami hal yang sama diatas sedang istri saya sudah 4x. Masalahnya bukan terletak pada kartu ATMnya, bukan pula pada lama tidaknya memiliki, namun kebanyakan pada mesin ATM Bersama yang digunakan pada jam-jam terntentu saja yang sering sekali ngadat. Nampaknya, masalah ini sudah menjadi masalah umum, terbukti teman-teman saya yang menggunakan ATM Bersama hampir semuanya pernah mengalaminya.

As far as I know, di Indonesia saat ini ada 4 kelompok besar ATM, yaitu BCA, ATM Bersama, Alto, dan ATM Link. ATM BCA merupakan ATM milik Bank Central Asia (BCA) yang berjumlah sekitar 4.019 unit. ATM Bersama merupakan ATM yang bisa dipakai bersama-sama oleh 54 bank dengan jumlah mencapai 6.500 unit dan dioperasikan oleh Artajasa. Adapun ATM Link merupakan ATM yang dipakai bersama-sama oleh bank-bank pelat merah, yaitu Bank Mandiri, BNI, dan BRI. Keseluruhan jumlah ATM di Indonesia mencapai 13.688 unit. Saya menduga, karena saking banyaknya ATM bersama di-share 54 bank itulah lalu lintas data di jaringan sangat padat pada jam-jam kerja, dan akan semakin padat pada waktu menjelang sore ketika bubaran kerja, persis sama dengan kondisi lalu lintas jalan raya yang menjadi padat saat jam pulang pergi kerja.

Tentu saja publik sebagai konsumen tidak mau tahu atas kondisi itu, publik hanya tahu bahwa itu merupakan mesin layanan dan harus berjalan sesuai servicenya. Atas kejadian seringnya mesin ATM ngadat, minggu lalu, saya melayangkan surat kronologi kejadian masalah yang saya alami. Surat tersebut terpaksa saya layangkan mengingat ternyata saya mengalami 2x kejadian dalam selisih waktu yang tipis, artinya saldo terpotong 2x yang baru saya ketahui setelah melihat print-out rekening koran, dan saya diminta membuat laporan kembali. Bukan hanya itu saja, beberapa hal yang saya sampaikan tentang DPLK yang sudah 1,5 tahun lebih belum juga direalisasi, dan baru tadi siang saya mendapat kabar "Benar Pak, kami yang salah, Apakah DPLK Bapak akan dilanjutkan?" Sebentar, hmm ... saya pikir-pikir dulu.

3 komentar:

  1. salam hangat pak dosen.....
    he..he...he.....

    Hati** lo pak dengan ATM,setelah kita ambil uang diATM ternyata data ATM CARD kita masih tersimpan dimesin....dan itu bisa dibuka dengan menggunakan (memasukkan) MAGNETIC CARD.....pembuatan MAGNETIC CARD itu dari singapura....harga sebuah MAGNETIC CARD berkisar $1000 hingga $1500 singapura......ada caranya meriset data kita supaya tidak tersimpan dimesin ATM....caranya:setelah uang kita ambil terus kita keluarkan CARD ATM milik kita.....kemudian masukkan kembali ATM CARD milik kita kemudian tekan cancel,otomatis data kita akan terhapus dari sistem mesin......


    ttd


    muridmu...Eko Sumantri...TI4c....

    BalasHapus
  2. Lho, benarkah? Informasi ini dari mana, valid?

    Sebelum saya menulis posting ini, saya dapat informasi panjang lebar dari Petrus Kumorosidi, ATM Machine Hacker. Kunjungi saja informasi yang ditulisnya di:

    http://pk.datacrux.org/module.php?
    module=publisher&op=viewarticle&artid=30

    http://pk.datacrux.org/module.php?
    module=publisher&op=viewarticle&artid=34

    Bagus untuk wawasan kita.

    Eh, sampean murid saya ya? Apa saya guru kah? :)

    BalasHapus
  3. Saya pernah ambil uang di Atm suatu Bank, setelah saya ambil uangnya ternyata ada uang palsunya selembar sebesar Rp. 50 ribu, nah lo kok bisa ya..pihak yang menangani atm mengisi uang palsu ke dalam mesin atm, karena tidak ada saksi yang melihat bahwa saya dapat uang palsu di atm, ya..udah saya anggap saya lagi Apes, sekarang kita sebagai nasabah pengguna atm tidak ada yang bisa menjamin kalo penarikan uang di atm benar-benar uang asli (maaf, Bank yang di maksud saya enggak berani sebutkan takut di tuntut/mencemarkan nama baik, udah dapat uang palsu di tuntut pula oleh bank bersangkutan)

    BalasHapus