Kamis, Agustus 03, 2006

Rekomendasi? Pikir-pikir dululah ...

Suatu hari, ketika seorang teman meminta saya untuk merekomendasikan seseorang yang saya kenal (baca: mahasiswa) yang memiliki keahlian di bidang komputer, entah itu pemrograman atau jaringan komputer, saya selalu kesulitan memilih siapa kira-kira yang pas untuk mengisi kebutuhan mendadak tersebut. Walaupun kebutuhan itu hanya pada entry level, tapi entah sudah berapa kali permintaan itu datang.

Seringnya yang akan saya rekomendasikan telah bekerja dan merasa enjoy dengan dengan pekerjaannya atau sudah kabur entah kemana, mengakibatkan saya menemukan mahasiswa yang yaa ... saya pikir cukuplah. Namun akibatnya, apa yang saya rekomendasikan masih dianggap kurang memenuhi kelayakan oleh perusahaan itu, karena setelah dilakukan testing, ternyata kemampuan atau keahlian yang bersangkutan masih dibawah yang diharapkan. Nah lho!

Atas dasar itulah, saya lebih senang dan enjoy ujian berbasis kemampuan (baca: kompetensi) layaknya ujian sekolah kejuruan. Ujian ini biasanya langsung untuk mengetahui sampai dimana masing-masing mahasiswa menyerap dan mengaplikasikan materi yang telah disampaikan, atau mampu berimprovisasi dengan keahliannya. Dengan begitu, saya cukup tenang memberikan nilai yang pantas dan pas.

Tapi, ah ... sulit dach melanjutkan tulisan ini.

3 komentar:

  1. setuju pak, ini tugas dosen untuk bisa menghasilkan mahasiswa yang kompeten. bagaimana sang dosen mampu membangkitkan minat belajar mahasiswa secara sungguh-sungguh. yang saya lihat kebanyakan mahasiswa malah tidak punya semacam rasa penasaran yang tinggi terhadap ilmu/mata kuliah yang mereka pelajari, contoh kecil ketika mereka belajar pemrograman bahasa C, semester berikutnya ketika ditanya siapa Dennis Ritchie, sebagian besar mereka tidak pernah dengar nama itu, lha..piye kie..kan dari sini ketauan banget mereka kurang meminati apa mereka pelajari. sama halnya ketika ditanya siapa Rasmus Lerdorf..hehehhee...bahkan ada mahasiswa yang masih sangat kerepotan ketika disuruh bikin program "Hello World".

    tapi ya harus gimana lagi mungkin para dosen sudah mengerahkan segala kemampuan dan ide yang cemerlang tapi karena semua kembali lagi ke tujuan/niat si mahasiswa tersebut kuliah. kalo kuliah tujuannya cuman pengen dapet gelar doang ya gampang. IP 3 koma saja gampang diraih..tapi begitu berhadapan dengan realita yang sesungguhnya didunia teknologi dan dunia kerja, ternyata gelar dan nilai yang tertera di transkrip mereka tidak bisa mereka pertanggungjawabkan alias tidak sesuai dengan kemampuan mereka yang sebenarnya. hal ini tentunya sangat merugikan nama almamater. kok lulusan sekolah anu begini doang? mengapa? mungkin karena budaya pendidikan kita model begitu. "kalo bisa gampang ngapain susah-susah" hehehe..

    kebanyakan lulusan yang bisa sukses (bener2 kompeten) adalah mereka para pecandu linux/unix, mereka yang rela ngerogoh kantong mengorbankan kesenangan lainnya demi membeli buku-buku, membayar tagihan internet yang membengkak karena tidak ingin ketinggalan informasi terbaru, mereka yang berpikir "temanku yang lulusan tehnik mesin kok jago ngoprek komputer ya? kok dia bisa bikin web sendiri di internet (pake php lagi)? kok dia pake linux bukannya windows? lah aku..?? kan sekolah di sekolah komputer. kok aku cuman ngelonin windows sama ms.office doang?? aku ini kok sama aja sama tetanggaku yg kursus komputer ms.office? lah..aku ini sekolah apa kursus ya?? gimana caranya ya biar ada perbedaan gitu? walahhh...harus impovisasi nih..ga bisa cuman ngandalin ilmu dari kampus..harus lebih banyak source reference nih."
    sayangnya sangat jarang ditemukan mahasiswa yg seperti ini..

    kembali lagi ini tugas dosen dan instansi pendidikan terkait untuk membangkitkan minat mahasiswa, memotivasi mahasiswa agar mau berkembang dan bersaing. bukan bersaing dengan kursusan, tapi bersaing dengan sekolah tinggi lainnya di bidang kompetensi dan ilmu pengetahuan..bukannya bersaing di bidang bisnis.

    semoga bisa terwujud cita-cita mulia pendidikan "mencerdaskan kehidupan bangsa"

    Salam pendidikan!!


    Hypermuse..

    BalasHapus
  2. Weleh weleh ... dowone rek! fffuiuuuhh ... * garuk-garuk kepal *

    BalasHapus
  3. oke deh.. setuju juga :p

    BalasHapus