Jumat, Januari 25, 2008

Gadget Kraton Yogyakarta Tempo Doele, Mengapa Dijual?

Dua tahun yang lalu, saya berujar pada teman saya, “Rasanya tak lengkap ke Yogyakarta tapi nda mampir ke Mirota Batik”. Ya, ini adalah toko yang berada di depan Pasar Beringharjo, Malioboro. Kesan saya sebagai pendatang, sepintas memang tidak ada bedanya dengan toko-toko lainnya. tetapi saya merasakan ada perbedaan bila singgah di sana, bukan, bukan karena bau dupanya, juga bukan alunan piano yang hanya boleh dimainkan di hari-hari tertentu, tetapi karena pingin beli ramuan tradisional dan ngunduh peta gratisannya hehehe...


Di toko itu, saya juga akhirnya mengenal barang-barang antik yang konon milik anggota keluarga Kraton Yogyakarta, gadget telepon tempo doeloe ini misalnya. Ada banyak perangkat yang dipajang, seperti gramofon, radio transistor, timbangan surat, jam antik, mesin penghitung uang, sampai tombak pun ada. Beberapa diantaranya tertulis masih bisa digunakan. Sayang, barang-barang antik ini dijual untuk umum dengan harga yang sangat terjangkau, beberapa terlihat sudah tidak berada di tempatnya. Menurut saya, justru barang-barang antik ini memiliki daya tarik sendiri agar pengunjung tetap ramai. Mungkin sebaiknya Mirota Batik menyediakan ruang pamer khusus untuk barang peninggalan kraton jaman dulu. Yang lain boleh terjual, tetapi tidak untuk barang antik. Dengan begitu, ciri khas yang dimiliki toko ini menjadi tombak keberadaannya sendiri.

Hmm... akhirnya saya jadi tahu kan, jaman dulu saja para darah biru ini sudah biasa menggunakan gadget yang canggih ya, apalagi sekarang... kira-kira gadget macam apa yang dipunyai?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar